TEMU

Bab 22 -Air dan Api

Hidup dalam penantian tak selamanya kuat.Kita juga butuh yang namanya kepastian.maka sejauh apapun perjalanan jika tak ada tujuan tak akan sampai pada akhir nya.

Malam ini bintang dan bulan bersinar terang mengelilingi mereka.mungkin benar alam dan hati itu nyatu
Jika kita bahagia maka alampun ikut merasakan kebahagiaan itu.

Namun,yang namanya bahagia tidak abadi sifatnya. Maka,selagi bisa merasakan perasaan itu hargailah  keberadaannya kita tidak pernah tahu  hari esok akan sama seperti ini atau tidak.

Jangan menunggu bahagia untuk bisa tersenyum tapi tersenyumlah untuk berbahagia jangan terlalu keras juga memaksakan diri untuk terlihat bahagia setiap harinya. Biarkan saja bahagia itu sendiri terasa.

Alya menikmati suasana malam ini masih dengan di rumah pohon yang berada disini. Rumah pohon ini bisa disewa untuk bermalam disini atau sekedar menikmati malam hari. bintang bintang bertaburan dengan banyak dilangit dan juga bulan yang sangat bersinar dengan terang.

Alya masih tidak mengerti disebut apa hubungannya ini apakah mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih atau kalimat kalimat yang diucapkan hanya sebatas pengucapan tapi tidak ada kepastian dengan benar?. Garry juga tidak mengklaim bahwa Alya miliknya sekarang ia hanya diam setelah mengatakan itu yang Garry tahu perasaanya cukup lega setelah mengatakan apa yang dipendamnya selama ini.

Ia takut mengatakannya karna Garry tidak pernah siap dengan kenyataan yang harus dihadapi ketika mereka bersama. Tapi sekarang sudah cukup jelas bahwa walaupun akhirnya tidak bisa bersama setidaknya perasaan mencintai itu tidak mempunyai alasan. Daripada menyangkal keberadaannya lebih baik mengungkapkannya meski kita tahu apa yang kita takutkan itu terjadi atau tidak.

Alya tidak mau memikirkan yang tidak tidak sekarang. Cukup,apa yang Garry katakan sudah cukup baginya sebagai pembuktian bahwa bukan cuma ia yang mencintai garry. Perasaanya terbalas sekarang jadi ia cukup menikmatinya.

"Kalau dilihat dari sini bulannya kelihatan deket banget" ucap Alya ketika duduk menghadap ke arah langit langit.

"Kan kita ada di atas" sahut Garry yang juga sedang memandang langit.

"Kenapa langit hanya mau menerima bulan dan bintang untuk bisa dilihat manusia?" Tanya Alya mengalihkan pandangannya ke arah Garry.

"Untuk manusia tahu bahwa bintang dan bulan bukan keindahan yang sempurna,"

"Kalau kamu lihat dari jauh pasti kelihatannya bintang sama bulan itu sesuatu yang indah karena cahayanya yang terang dan bentuknya yang indah tapi berbanding terbalik dengan dalamnya yang tidak jauh dari kata sempurna. Bintang dan bulan cuma benda angkasa yang tak berisi yang cuma diciptakan untuk menghiasi langit"

"Emang ada sejarahnya?"

"Ada,sejarah bulan dan bintang yang tidak bisa menyatu" ucap Garry dengan terkekeh kecil

Alya ikut terkekeh kecil. Tidak bisa diartikan perasaannya saat ini seperti apa. Bahagia?sudah pasti. Sedih?tidak tahu harus menyedihkan sesuatu apa. namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada perasaan gelisah didalam dirinya entah itu apa.

"Hubungan kita bakalan jadi seperti apa? Bintang dan bulan yang berdekatan atau langit dan bumi yang berjauhan?" Ujar Alya yang membuat Garry mengulum bibirnya

"Aku nggak tahu gimana pastinya Al,yang pasti sejauh jauhnya langit dan bumi pasti ada saatnya mereka berdekatan,"

"Harus menjadi keduanya dulu agar bisa benar benar bersatu?"

"Mungkin,walaupun tidak menyatu setidaknya pernah bersama. Nggak apa apa kalau tidak bersatu yang terpenting bukan kesatuan tetapi kebersamaan"

"Kamu harus bilang ke aku bahwa kita akan terus bersama"