Sore itu Alya menaiki metromini.bergegas pergi mengunjungi toko bunga langganan ya. Biasanya setiap dua kali dalam sebulan ia mengunjungi toko bunga walaupun keseringan pemilik toko tersebut yang mengantarkannya kerumah untuk mengganti bunga bunga yang layu di vas.Suasana hatinya cukup cerah. Oleh karena itu sore ini bisa ia menghabiskan waktu sendiri,ya memang seringnya sendiri.
Alya memandang jalanan sekitar. Jarak dari rumah ke toko tersebut tidak cukup jauh bisa dijangkau dengan menaiki ojek. Tetapi ia lebih memilih bis kota yang jelas jelas akan memakan waktu tapi tidak apa apa. Toh, bila harus menghabiskan waktu untuk kebahagiaan sendiri tidak akan sia sia.
tidak ada takaran kebahagiaan. Mau sedikit atau banyak itu sudah lebih dari cukup. Kebahagiaan tidak ada yang indah jika hanya dibagikan dan diberikan kepada orang lain. Kita perlu membahagiakan diri sendiri menjadikan itu prioritas utama
Alya Melangkahkan kaki masuk kedalam toko bunga. Sebenarnya bisa saja ia membeli bunga dipasar yang harganya lebih murah tapi dari segi kualitas dan perawatan jelas ditoko lebih terjamin.
saat masuk kedalam sudah terlihat berbagai macam bentuk,jenis dan warna yang ada menambahkan suasana ruang menjadi lebih hidup.
ada berbagai jenis bunga yang bisa dilihat. Yang sering jadi incaran pembeli biasanya bunga mawar dengan berbagai macam warna ada putih,pink, merah dan juga bunga matahari atau tulip
Pilihan hatinya hanya jatuh pada bunga mawar.
Saat Alya sedang melihat lihat bunga itu datanglah penjual toko tersebut "eh,mba alya" sapanya
"Iya mas" ucap Alya
"Tumben kesini padahal besok saya mau ganti bunga yang udah layu dirumah"
"Lagi mau aja,sekalian mau lihat bunga yang lain"
"Mau ganti bunga mba?"
"Masih tetap yang sama kok mas,tapi mau nyari suasana yang baru aja"
"Gapapa mba,kalo mba sukanya sama bunga itu. Tapi kalau mau lihat yang lain silahkan aja nanti mba bilang ke saya"
"Iya mas,saya bakal bilang"
Lalu si mas penjual bunga permisi kebelakang lagi merapihkan bunga bunga yang masih terdapat duri di batangnya menyemprotkan cairan pestisida agar bunga tidak mudah layu dan termakan oleh kuman
Alya sudah kenal lama dengan penjual tersebut. Sejak papanya masih bersamanya ia selalu membawakan sebuket bunga kepadanya dan mamanya. Tapi dulu yang selalu dibawakan papahnya adalah bunga matahari bahkan ia sampai menanamnya diperkarangan rumah. Sekarang tanaman itu sudah mati sejak lama karna sudah tidak ada yang mengurusnya,Alya bisa saja tetap merawatnya menjadikan tanaman bunga matahari itu sebagai kenangan bahwa ia pernah mempunyai kebahagiaan yang indah tapi sayangnya kebahagiaan itu juga ikut mati bersama tanaman itu.
Bunga matahari itu dijadikannya tanda bahwa hidupnya pernah secerah itu.
Masih asik dengan melihat lihat berbagai macam bunga seseorang memasuki toko
"Mas,bunga yang saya pesan sudah disiapkan?" Tanya orang tersebut suaranya tidak asing terdengar ditelinga
"Udah mas,ini bunganya" ujar si penjual itu dengan menyerahkan sebuket bunga yang sudah dibungkus dengan rapi
Orang itu memberikan sejumlah nominal uang yang harus dibayar lalu bergegas untuk keluar dari toko tersebut namun Alya menolehkan wajahnya dan berpapasan dengan orang tersebut.
"Alya?" Tanya orang tersebut ketika mengenali Alya.
"Mau beli bunga?""Kalau enggak beli bunga ngapain nyasar ditoko bunga" sahut Alya dengan wajah yang jengkel. Kenapa sih akhir akhir ini kayanya setiap Alya berada di suatu tempat lantas Dikta juga berada ditempat itu. Alya sedang bertanya tanya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMU
RomanceIni bukan cuma cerita tentang dua orang yang bertemu. Tetapi tentang banyak pertemuan yang harus di lewati. Bertemu dengan kebingungan,kekhawatiran,kegelisahan,kesedihan dan lain lainnya. Dan fase ini harus dilewati. Setiap orang mempunyai cerita h...