Bab 16 - Terjebak di masa lalu

14 2 0
                                    

Sekitar 16 jam berada didalam kereta api. Menempuh perjalanan dengan jarak kurang lebih 907 km dari stasiun pasar Senen, Jakarta. Sampai tiba distasiun Malang.

Jam delapan malam mereka tiba distasiun. Perjalanan yang lumayan jauh membuat mereka kelelahan. Walaupun hanya duduk tetapi itu berhasil membuat banyak energi terkuras. Sesampainya distasiun sudah ada mobil yang siap menjemputnya untuk dibawa menuju posko ke daerah kawasan gunung Semeru. Dalam perjalanan menuju ke sana kurang lebih memakan waktu juga sekitar satu jam. Jarak yang ditempuh cukup jauh maka dari itu perlu persiapan fisik yang lebih matang

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Mereka tidak berani mengambil resiko dengan mendaki pada malam hari bisa bisa akan terkena penyakit hipotermia. Hipotermia merupakan penurunan suhu tubuh secara drastis yang disebabkan oleh tubuh yang berada disuhu yang dingin dalam waktu lama atau melakukan aktivitas yang ekstrem. Oleh karena itu penyakit ini sering menyerang para pendaki yang hendak mendaki gunung.

Mereka akhirnya memilih untuk menginap semalam di posko. Tempat yang disediakan untuk para pendaki beristirahat. Malam ini tidak ada yang boleh tidak tidur karna besok akan menempuh perjalanan jauh dengan mendaki. Agar dipastikan tubuh fit esok hari supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pagi tiba. Udara terasa sejuk menyapa. Pukul tujuh pagi,mereka bersiap untuk mandi,sarapan dan bersiap siap. Sudah dirasa semua siap mereka menaiki cariernya kedalam mobil Jeep yang sudah disediakan untuk mengantarkan ke Ranu Pani.

Kurang lebih setengah jam mereka tiba di surganya tanah jawa.sudah terlihat dari jauh puncak Mahameru yang gagah terlihat sangat indah dan plank welcome to taman nasional gunung Bromo pun sudah didepan mata.mereka sudah memasuki kawasan hutan

Sampainya diranu Pani mereka melakukan briefing terlebih dahulu sebelum mendaki yang disarankan oleh penjaga disana agar tidak terjadi sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan karna pendakian yang dibolehkan hanya sampai Kalimati jika tetap berniat melanjutkan perjalanan sampai ke atap gunung Semeru resiko yang terjadi ditanggung sendiri.

Mereka semua berkumpul membentuk lingkaran. Leon dan Yogi yang memang kebetulan anak pencinta alam menjadi pemimpin dalam melakukan pendakian. Mereka lebih pengalaman dibanding yang lain yang bahkan baru pertama kali menginjakkan kakinya dipegunungan

Leon meminta semuanya untuk melakukan doa. Berdoa agar dilindungi sang pencipta.

"Semuanya,Berdoa sesuai dengan kepercayaan masing masing dimulai" mereka semua mengikuti. Mulai merapalkan doa masing masing. Meminta keselamatan dari apa yang ingin mereka lakukan

Doa itu ditutup dengan pengharapan supaya doa yang dirapalkannya didengar tuhan. Kemudian Leon memberikan instruksi kepada mereka agar mengikuti jalan sesuai yang ditunjukkan.

"Udah siap semua kan?" Tanya Yogi meyakinkan mereka semua

"Siap!" Sahut mereka bersama

"Oke, tetap harus ikutin perintah. Kalau nggak kuat bilang biar kita sama sama istirahat. Jangan dipaksa"

"Gua sama leon akan jalan dibelakang. Dikta sama Andra pimpin didepan biar yang perempuan ditengah biar bisa dilindungi," ujar Yogi

Mereka mengangguk tanda paham dan mengerti apa yang disampaikan. Perjalanan dimulai pukul delapan lewat lima belas menit,matahari mulai menampakkan sinarnya lebih terang. Didepan yang berjalan pertama sesuai dengan instruksi adalah Andra dan Dikta dan diikuti dengan keempat perempuan lalu Yogi dan Leon

Masih jalanan biasa yang ditempuhnya menuju pos pertama gunung semeru. Setelah satu jam lebih berjalan mereka sudah sampai di pos tiga

Alya menghela napas panjang. Lumayan sudah jauh juga berjalan tanpa henti. Dia jarang sekali berolahraga dan waktu yang dipersiapkan mereka hanya satu hari untuk persiapan fisik. Berbekal energi dan tenaga saja juga tidak cukup untuk mendaki gunung diperlukan pengetahuan luas tentang alam.

TEMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang