Acara yang dilaksanakan sudah selesai. Masih banyak siswa yang masih berdiam disekolah dan ada juga yang sebagian sudah pulang sejak tadiWaktu hampir menjelang sore. Alya dan teman temannya sudah beranjak dari aula sekolah. Mereka sudah kelelahan. Sejak dari pagi mereka sudah mengikuti kegiatan ini.
"Ayo kita pulang" Sasa,Riri dan Lila sudah berjalan ke arah gerbang
"Lo duluan aja,gue masih mau disini dulu" sahut Alya. Ia ingin berdiam diri disini
"Mau ngapain?udah mau sore nih. Nanti Lo dicariin mama Lo" ucap Riri
Sejak tadi mamanya Alya sudah pulang lebih awal. Alya menyuruh nya pulang lebih dulu. Ia tidak mungkin membiarkan mamahnya menemani dirinya sampai acara selesai. Mamahnya pasti sibuk. Jadi ia menyuruhnya untuk pulang lebih awal.
"Sebentar aja, gue udah kabarin mama kok,Lo duluan aja" ucapnya melambaikan tangan kepada temannya sambil berlari kembali ke gedung sekolah
"Pulangnya jangan lama lama" teriak Sasa karena ia tahu kalau Alya sudah berdiam diri ia akan lupa waktu. Menikmati ketenangan dalam sendiri.
Lalu ketiga temannya. Melangkahkan kakinya berjalan keluar dari area sekolah. Mereka bukannya tidak mau menemani Alya. Tetapi ada saat saat dimana mereka memberi waktu bagi duniannya masing masing. Alya dengan duniannya dan mereka juga. Tidak selalu harus bersama-sama setiap waktunya.
Alya melangkahkan kakinya menaiki satu persatu tangga. Ia ingin ke rooftop atas sekolah salah satu tempatnya untuk mencari tenang. Energinya sudah terkuras habis saat bersama banyak orang. Untungnya pintu atas belum dikunci ia masuk kedalam lalu berjalan ke depan pembatas gedung
Alya menyangga tangannya pada pembatas. Menutup rapat matanya sambil menikmati semilir angin yang menyapu rambut dan wajahnya.
mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan padanya meski ada rasa kesedihan yang terpendam didalamnyakadang ia ingin marah dengan Tuhan mengapa memberikan hidupnya seperti ini. Tetapi di satu sisi ia selalu ingat akan nikmat yang dikasih tuhan jauh lebih besar dibandingkan masalah yang ia punya.
Ia selalu seperti ini. Berdiam diri sambil bertanya tanya di dalam hatinya. Tentang semua yang terjadi di dalam hidupnya. Ia masih tidak menyangka dengan apa yang sudah terjadi. Baginya ini sebuah mimpi. Dan ia harus terbangun dari tidur panjangnya. Tapi saat membuka mata keadaan tetap tidak berubah yang artinya ini memang bukan mimpi. Tetapi kenyataan.
Saat sedang asik asiknya merenung ada seseorang dari belakangnya berjalan menghampirinya
"untungnya pintu nya belum dikunci" ucapnya. Dikta diberikan kepercayaan memegang kunci beberapa ruang untuk memastikan tidak ada siswa yang masih berkeliaran disekolah ia mengecek setiap ruang. Saat ia ingin mengunci pintu rooftop ia melihat seorang perempuan yang berdiam disini
Dan ya,dia mengenalinya. Perempuan dengan rambut sebahu dan cardigan yang melekat di tubuhnya
Alya membalikan tubuhnya ketika mendengar suara seseorang berbicara
"kalau mau dikonci konci aja" jawabnya saat ia tahu siapa orang yang tadi berbicara lantas kembali membalikan badannya
"Mau tidur disini emangnya?" Tanya Dikta. baru pertama kali ia melihat perempuan yang tidak peduli dan tertutup seperti Alya. Bukannya malah menghindar ia malah penasaran dengan perempuan ini. mungkin jiwanya tertantang untuk menaklukannya
"mau tidur disini atau dirumah juga bukan urusan Lo" sahutnya tanpa menoleh ke arah Dikta sedikitpun
"Kenapa masih disini?" Alih alih menjawab Alya,Dikta malah menanyakannya pertanyaan lain

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMU
RomanceIni bukan cuma cerita tentang dua orang yang bertemu. Tetapi tentang banyak pertemuan yang harus di lewati. Bertemu dengan kebingungan,kekhawatiran,kegelisahan,kesedihan dan lain lainnya. Dan fase ini harus dilewati. Setiap orang mempunyai cerita h...