"Cheetos udah, nabati udah, sari roti udah, samyang udah, teh kotak udah, gula setengah kilo udah, pembalut udah, tisu udah, apa lagi ya?" Gumam Azura sendiri sambil menatap rak-rak makanan ringan dan mendorong troli belanjaan nya.
Gadis itu merasa masih ada yang kurang, tapi ia lupa apa yang hendak dibeli nya. Jadi, gadis itu tetap mendorong troli nya sambil memerhatikan note yang ia pegang, tanpa memerhatikan sekeliling.
Sedangkan di sisi lain, Fulan tengah memerhatikan bahan makanan di dekat lemari pendingin. Saat ini, ia berada di supermarket bawah apartemen. Sehingga para penyewa tak perlu susah-susah ke pasar, mini market atau supermarket untuk sekedar membeli barang yang dibutuhkan.
Fulan bingung ia hendak memakan apa Soalnya, kemarin ia sudah memakan daging goreng buatan nya sendiri. Bagaimana pun juga, ia bisa memasak se-ala kadarnya untuk ia nikmati sendiri. Walaupun ia pernah mencoba resep ayam goreng buatan tante nya, tapi berakhir tidak enak dilidahnya.
Laki-laki itu terus termenung di tempat itu sambil menatap deretan daging sapi hingga ayam. Bingung hendak memilih yang mana. Hingga ia berinisiatif untuk meminta bala bantuan agar tidak pusing.
Sepupu Laknat
Ayam atau kambing?
Sapi
Udah kemaren
Yaudah jangan yang daging-dagingan deh
Ga bisa
Lo kek istri muda lagi hamil aja elah 🙀🙀
Yaudah masakin
Gue sibuk, ga kayak lo
Sialan
Makanya cari pacar, biar ada yang masakin
Ga
Terseraaahhhh
Fulan mendengus sebal, meminta pertolongan berarti dia siap untuk selalu disuruh mencari pacar. Memang ga berguna sama sekali dia memiliki sepupu. Tau begitu, laki-laki itu mencoret sepupu nya itu dari kartu keluarga.
Tengah merasa sebal, Fulan pun memilih untuk membawa keranjang belanjaan nya ke arah minuman dingin berada, lebih baik laki-laki itu membeli cola saja untuk dinner hari ini.
Hingga ia pun melangkah ke arah lemari pendingin tempat cocacola berada.
"Ah iya! Gue belum beli cimory sama cocacola!" Ujar Azura saat melihat ada yang belum ia beli dari list yang ia tulis di note kecil nya.
Sehingga, gadis itu dengan semangat mendorong troli nya ke arah lemari pendingin untuk mengambil cola.
Saat baru sampai di sana, Azura tak sengaja berbarengan dengan seseorang saat memegang ganggang pintu lemari pendingin. Kedua insan itu sama-sama kaget dan langsung melepaskan pegangan tangan itu.
"Azura?"
"Kak Adriansyah?" Jawab Azura sambil mengedip-ngedip kan mata nya. Semoga ini hanya ilusi, sebab Azura akhir-akhir ini ia kekurangan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Universe
Fanfiction[Selesai] Azura hanya menanamkan hal-hal standar dalam dirinya karena gadis itu memang kurang minat untuk menjadi sorotan. Memasuki radio kampus dan berakhir resign di tengah jalan adalah pilihan terpaksa yang harus dilakukan Azura. Namun siapa sang...