4. Roti Bobo

85 17 61
                                    

Seperti hari sebelum-sebelumnya, Azura dan kawan-kawan tengah menjalankan aksi jadi ninja hatori yang berlari cepat menuju FIB dari gedung MKU demi menyelamatkan diri dari malaikat maut yang bernama Mam Herma. Dosen tegas yang selalu datang 5 menit sebelum kelas dimulai.

Saat ini yang kurang hanya soundtrack dari ost Naruto Shipuden nanimo nanimo serta gerakan berlari dengan tangan di belakang.

"WOIII CEPETANNNN!!!!" teriak Eleana yang sudah jalan tergesa-gesa dengan Caca di depan yang saat ini tengah menatap ke arah gedung FIKOM. Entah apa yang tengah dilihatnya tapi Mey serasa paham.

"Mey! Dosen muda gebetan lo ga keliatan lagi. Masih hidup ga ya?" -- Caca.

"Mulut lo!" -- Azura yang hanya di balas juluran lidah oleh Caca.

Sayang, aksi ninja hatori Azura dan kawan-kawan berakhir sia-sia sebab Mam Herma tak berniat masuk ke kelas karena ada acara Dies Natalies kampus. Pantesan saja Azura melihat banyak stand-stand makanan berjejeran di depan auditorium.

"Hahahahahahaha yang lari-lari" ledek Nabil yang langsung diancungin jari manis oleh Lea. Seperti biasa, Lea akan lebih bar-bar kalau berada di sekitar 25 mahasiswa yang di tajuk berjudul anak kelas internasional.

Di banding seperti Lea, Azura memilih duduk menepi di bawah atap gedung HIMA Basindoda yang terkunci. "Kenapa Ra?" Tanya seorang laki-laki manis yang membuat Azura langsung menoleh ke arah samping.

"Capeeekkkkk. Habis lari-larian karena takut telat, eh malah ga masuk dosennya" keluh Azura yang hanya diangguki paham oleh laki-laki tersebut.

"Mau gue traktir minum ga?" Mendengar kata traktiran mampu membuat Azura bagai mekar kembali di musim semi tahun ini. Memang Azura tahu bahwa lelaki yang ada di sampingnya ini memiliki hobi mentraktir anak kelas, soalnya kayaaaa bangeeettttt. Maklum, keluarga nya bos sawit. Lahan sawit nya ga cuman di pulau jawa doang, tapi ada juga di sumatera.

Entah berapa hektar, Azura tak pernah bertanya. Namun, kata curhatan Caca sebagai manusia yang entah kenapa sering di traktir, dalam waktu seminggu uang jajannya bisa melebihi 10 juta.

"Gapapa nih pak bos?"

"Gapapa" kemudian laki-laki itu berdiri dan mengajak Azura untuk pergi membeli minuman. Namun, sebelum Azura akan menghilang bersama Pak bos -- panggilan sayang anak kelas. Caca berteriak kepada mereka berdua.

"KALIAN KEMANA?!"

"BELI MINUM! IKUT?" ini bukan tawaran dari pak bos. Tetapi tawaran dari Azura yang membuat Caca malah senyum-senyum ga jelas yang entah apa artinya.




"Engga deh. Gue lagi mager. Titip chocolathos yang botol aja ya" tutur Caca yang kemudian melanjutkan obrolannya dengan Hana -- teman satu daerahnya yang jadi teman sekelas di tambah Gian dan Ryan.

Kini Azura dan ditambah Lea yang juga ingin ditraktir pun berjalan berdampingan dengan Pak Bos yang membuat mereka menjadi heboh. Bagaimana pun juga, Lea adalah salah satu dari sekian manusia berisik yang masih menjomblo menurut Azura. Sedangkan Pak Bos adalah manusia yang akan selalu menjadi budak cinta dan paling mudah menemukan tambatan hati.

Seketika Azura kepikiran ide usil untuk mencomlangkan Pak Bos dengan Lea.

"Lea, mending lo sama Pak Bos aja biar ga ngenes" tutur Azura yang mendapat balasan tawa dari Lea dan Pak Bos.

"Eeeiiii, Pak Bos ini udah aku anggap kayak abang kandung aku Ra. Masa aku pacaran sama saudara sendiri" jawab Lea yang diancungi jempol oleh Pak Bos.

Ingin sekali dirinya merutuki hal tersebut, apalagi tentang mencomlangkan Lea dengan Pak Bos. Kenapa ia malah iku-ikutan jahilnya Caca? Ah, semuanya terasa tidak benar sama sekali.

My Love Is My Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang