Sejak insiden seminggu yang lalu, Azura tak ada lagi datang ke apartemennya. Ia lebih memilih untuk pulang ke kos an dari pada mendiamkan diri di apartemen.
Walau sebenarnya Azura benar-benar ingin menenui Fulan. Entah karena apa.
Pikiran nya kacau bahkan sering tidak fokus sama sekali.
"Makan Ra, jangan bengong" tutur seorang perempuan pada Azura sambil mengoper segelas minuman.
"Hehehe" cengir Azura yang hanya dihadiahi gelengan oleh dua gadis manusia.
"Something bothers you?" tanya Caca saat baru keluar dari kamar mandi restoran dan duduk di samping Azura.
Seketika Azura hanya menggeleng dan tersenyum masam. Entah kenapa hatinya masih ngilu saat berada di dekat Caca.
"Lo tau Ra, gue paling ga bisa lihat sahabat gue banyak pikiran dan tertekan tapi ga mau cerita" jawab Caca sambil ngambil tisu dari tas nya.
Mey yang tengah ingin menyuap kwetiau goreng nya pun terhenti dan meletakan sendok dan garpu tersebut.
"Ra, mending makan dulu baru cerita ya" ucap Mey ramah dan penuh kehangatan yang membuat Azura tersenyum.
"Pokoknya lo harus cerita! Gue ga mau tau!" tutur Lea penuh semangat yang membuat Azura sedikit tertawa kecil.
"Masa gue gibahin sahabat gue sendiri sih Lea?" batin Azura sambil menghela nafas.
Keempat perempuan tersebut akhirnya terlibat obrolan hangat dan akan selalu ada perdebatan kecil yang lucu. Tapi entah kenapa, Azura menjadi semakin kesal setiap melihat Caca tertawa lantang tanpa rasa bersalah sama sekali.
Dada nya sesak, seakan ada goresan luka yang membuat gadis itu kesal dengan Caca, namun tak bisa ia ungkapkan.
Gadis itu cemburu pada kedekatan Caca dengan Fulan tempo lalu.
Flashback on
Tepat tiga hari yang lalu, Azura benar-benar harus kembali ke apartemennya untuk mengambil buku advance listening nya tertinggal.
Azura berlari tergesa-gesa saat turun dari gocar yang ia pesan memasuki gedung berlantai 47 itu.
Entah kenapa, tiba-tiba saja syal yang gadis itu pakai diterbangkan oleh angin. Azura memakai syal karena ia tengah terkena flu dan demam. Namun memaksa untuk datang ke apartemennya.
Sebenarnya apartemen tersebut hanya digunakan saat weekend. Padq hari-hari kuliah, Azura memilih tinggal di kosan dari pada gedung tinggi tersebut.
Ketika gadis itu selesai memungut syal yang terjatuh dekat kolam. Saat itu juga Azura kaget melihat Caca dan Fulan yang tertawa lepas di bangku taman membelakangi diri nya.
Semuanya retak begitu saja. Azura merasa dipermainkan dan diperbodoh oleh Caca.
Ia kecewa pada sahabatnya itu. Gadis itu pikir, Caca menjodoh kan nya dengan Fulan karena ia memang berniat membantu Fulan pada dirinya atau semacamnya.
"Ternyata cuman gue yang terlalu baper dan kegeeran. Bahkan gue terlalu bodoh menyerahkan hati gue buat cowok brengsek!" umpat Azura sambil menggenggam syal nya erat dan berlari ke dalam apartemennya.
Flashback off
Sejak saat itu, Azura sadar bahwa ia telah jatuh hati pada seorang Al Fulan Rahendra yang sayangnya menyukai sahabatnya sendiri -- Cathryn Agatha Riverlyn.
Jadi, Azura memutuskan untuk mundur perlahan-lahan karena Azura tahu bahwa Caca bukan saingan yang tepat dalam masalah ini.
Padahal, pintu hati Azura sudah terbuka tanpa permisi untuk membiarkan Fulan memasuki nya. Namun, saat Azura hendak menyambut dari dalam, Fulan seketika berbalik arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Universe
Fanfiction[Selesai] Azura hanya menanamkan hal-hal standar dalam dirinya karena gadis itu memang kurang minat untuk menjadi sorotan. Memasuki radio kampus dan berakhir resign di tengah jalan adalah pilihan terpaksa yang harus dilakukan Azura. Namun siapa sang...