8. Luka

74 14 44
                                    

Apa sih aktifitas yang paling menyenangkan di Minggu pagi yang cerah?

Maka Azura memilih untuk rebahan sepanjang hari. Tanpa berniat berpindah tempat. Berada di atas pulau kapuk, oh bukan, di atas pulau spring bed memang nyaman.

Malas-malasan adalah hal yang menyenangkan. Benar-benar nikmat. Hingga membuat terlena.

Apalagi ditambah playlist dari idol kesayangan Azura. Super Junior. Gadis itu bucin suju sejak kecil dan berhasil menjadi salah satu manusia yang setia sebagai elf.

Mulai dari lagu saat suju masih berambut panjang hingga suju menjadi idol berstatus om-om.

Jangan salah, Azura benar-benar elf sejati hingga ia telah mengenal lelaki bernama Kim Doyong. Semua cukup berbeda.





Namun, kenikmatan itu harus sirna saat satu kontak baru masuk ke dalam room chat Azura.

Direct Message

Fulan Rahendra

Mangkok sama piring gue antarin

Haa? Maksud nya?

Depan
Read

Azura lantas membelalak kan matanya kaget saat ia baru konek bahwa yang mengirimi pesan adalah Fulan. Bergegas Azura ke arah rak piring dan mengambil mangkok beserta piring.

Cklek.

Fulan mengernyit saat melihat sosok di depannya. Rambut acak-acakan, baju tidur berwarna biru serta bare face.

Sayang nya Azura tak sadar sama sekali. Kasian, bahkan orang gila kalah saing dengan Azura saat ini.

Persisi seperti orang gila. Batin Fulan.

"Ini, makasih!"

Kemudian saat Azura hendak menutup pintu. Fulan menahan pintu tersebut yang membuat Azura kaget dan dada nya bergemuruh.

"Gelas?"

Azura menepuk jidatnya seolah-olah itu membantu ia mengingat sesuatu, ibarat TV hitam-putih, jika di pukul maka siarannya keluar. Ada-ada saja memang tingkah gadis semester 3 itu. Sedikit memiliki kelainan kadang -- ujar Lea.

Mungkin takdir Azura saat ini sedang naas, saat gadis itu berjalan melewati cermin, saat itu pula lah dirinya melihat betapa buluk nya ia dengan mempout kan mulutnya di depan cermin tersebut, benar-benar merusak jati diri sebagai anak gadis dihadapan Fulan.

Catat! FULAN!

F-U-L-A-N!!!!!

Sosok yang paling ia hindari sejagat raya. Entah kenapa, ia sangat tidak bisa demat Fulan. Bukan karena apa-apa.

Di depan pintu, laki-laki yang bersedekap dada itu hanya geleng-geleng kepala saat melihat reaksi Azura yang kaget betapa kacau nya gadis itu. Entah kenapa, Fulan hanya merasa itu sedikit lucu?

Sedikit.

S-E-D-I-K-I-T.

Karena merasa aneh dengan pikirannya sendiri, Fulan pun menggaruk tengkuk kepala nya seperti ada kutu yang hinggap di kepala nya yang sebenarnya selalu ia rawat.

"Ini gelas lo!" teriak Azura sambil berlari dan tidak berhati-hati sebab lantai yang licin dan ia menggunakan sendal kelinci yang juga tak kalah licin. Sehingga,

My Love Is My Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang