Seperti biasa, Hime-Hime berjalan bersama untuk ke gedung pasca sarjana untuk melanjutkan kelas selanjutnya, sebab dosennya terlalu malas bergerak ke gedung FIB.
Tetap ada tawa dan candaan seperti biasanya. Apalagi trio ejek -- Lea, Caca, dan Diandra -- suka menjahili yang lainnya.
Dan selalu saja korban nya adalah Azura.
Pokoknya, apapun yang terjadi harus Azura yang kena. Titik.
"Lo keingat kan pas salam sama Mr. Alam?" tanya Caca pada semua oknum Hime-Hime.
"Ingat gue, mana pas salam tangan kita dipegang erat lagi" omel Lea dengan monyong yang membuat Tassa meledak Lea.
"Ga bisa muncung kau lebih monyong lagi? Udah kek bebek kau" dengan nada khas Medan nya.
Tassa memang anak Medan, tetapi dia keturunan Jawa yang merantau ke Medan sehingga yang kental bahasa bagi nya adalah Bahasa Medan beserta logat dan jajarannya.
Aneh memang.
"Kau biasa aja kalau ngomong" sewot Lea sambil menyenggol pundak Tassa dengan sengaja.
"Wah parah ini mah, diam aja lo Ta? Disenggol sampe gores kulit lo? Ga bener lo Lea" kompor Caca yang diangguki Diandra.
"Kalau gue ya, udah gue cekek lehernya"
"Astaga Diandra" kaget Mey yang tengah berjalan berdua dengan Azura di belakang.
Gadis itu hanya menyimak dan hanya memerhatikan sahabat-sahabat nya itu, terutama Caca. Menurutnya, gadis itu terlalu bahagia.
"Mungkin mereka emang udah jadian" batin Azura sambil menghela nafas gusar yang ditangkap oleh Mey. Aloh-alih bertanya, Mey malah memperhatikan saja terlebih dahulu.
Ketika mereka menunggu di depan lift lantai 3. Tiba-tiba, yang keluar dari lift adalah Fulan dan Rein yang juga kaget saat melihat anak Hime-Hime.
"Uhuk-uhuk Ra, Azura uhuk-uhuk" batuk gadungan yang dibuat oleh Lea.
"Uhuuukkkkkkkkkkk! Azuraa! Minum gue Ra!" teriak Caca.
"Nama, Rayesha Azura Baratara, anaknya suka vanilla latte" tutur Tassa yang langsung mendapat timpukan dari Azura.
Masalahnya, batuk-batuk buatan dan segala macamnya terjadi secara bersamaan dengan Fulan dan Rein keluar lift. Untuk beberapa detik Azura sempat bersitatap dengan Fulan.
Hanya beberapa detik.
Beberapa detik yang berkali-kali. Hingga wajah Azura memerah sendirinya dan memilih untuk memalingkan wajah.
Masalahnya, gerakan itu nampak oleh Caca yang tengah tersenyum miring -- menurut Azura.
"CIIIEEEE ADA YANG SALTING, SEGAN GUE" teriak Caca kencang yang entah kenapa Azura merasa dirinya disindir hebat oleh Caca.
Yang lain nya malah ketawa dengan hebat seakan-akan ke-saltingan Azura adalah hal yang enak untuk ditertawakan.
Fulan sebenarnya mendengar teriakan sepupunya yang ditujukan langsung padanya. Geram sebenarnya laki-laki itu memiliki sepupu seperti Caca. Tetapi ia tahu diri, karena itu satu-satu keluarga nya yang bisa menerima dirinya dengan Sayang dulu. Saat semuanya menolak.
*****
Di dalam kelas Phonetic and Phonology, Azura hanya termenung di kursi belakang sambil menatap keluar jendela yang langsung menyorot aktifitas mahasiswa di parkiran.
Ada yang datang dan ada juga yang pergi.
Seketika Azura malah sinis sendiri dengan dirinya. Lalu kembali menghadap depan yang tengah memperlihatkan Caca tengah bermain hp sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Universe
Fanfiction[Selesai] Azura hanya menanamkan hal-hal standar dalam dirinya karena gadis itu memang kurang minat untuk menjadi sorotan. Memasuki radio kampus dan berakhir resign di tengah jalan adalah pilihan terpaksa yang harus dilakukan Azura. Namun siapa sang...