Adriansyah memang tak pernah menyukai Sayang sedari dulu, soalnya Sayang dan mamanya lah yang membuat keluarga Adriansyah kacau balau hingga mama nya Adriansyah harus mendapatkan perawatan yang hebat di rumah sakit jiwa hingga detik ini. Semuanya tentang kejadian belasan tahun lalu, saat Adriansyah masih berumur 6 tahun.
Disaat masa dimana ana-anak seharusnya bahagia dan tersenyum bersama orang tua nya, Adriansyah hanya seorang anak yang setiap pulang sekolah selalu mendengar dan menyaksikan perdebatan tak berujung. Adriansyah tahu, hidupnya memang pas-pas an tetapi dulu semuanya terasa membahagiakan melebihi apapun. Bahkan, Adriansyah lebih memilih membantu mama nya menjad penjual gado-gado dari pada disuruh pergi bermain dengan teman-teman nya yang notabene nya dari keluarga berada rata-rata.
Hanya saja, mama Sayang datang ke rumah nya saat papa nya sedang bekerja di luar. Mama Sayang datang dengan wajah tak bersahabatnya dan menyerahkan surat perceraian yang entah kapan ditanda tangani oleh papa nya. Dunia Adriansyah yang awalnya bagai pelangi di sore hari yang dihiasi semburat oranye berubah menjadi hujan deras.
Bagi anak yang berumur 6 tahun, mengetahui fakta kedua orang tua nya akan berpisah adalah mimpi terburuk dan terkejam sebagai hadiah yang Adriansyah dapat kan. Padahal, malam itu, disaat topi kerucut berada di atas lilin, kue seadanya berhias lilin angka enam dan kado terindah yang seharusnya muncul, malah kado terburuk sepanjang hidupnya.
Tak ada lagi Adriansyah yang seceria itu. Apalagi fakta bahwa perempuan yang datang malam itu, sudah memiliki anak yang berumur tiga tahun. Cantik dan manis. Tetapi keberadaannya membuat Adriansyah membenci nya.
Bahkan, Adriansyah harus rela tak dianggap menjadi anak dari papa nya sendiri demi menjaga kehormatan keluarga, katanya? Disini yang korban adalah Adriansyah. Kehancuran keluarganya, diasingkan oleh papa nya, dan sekarang ia harus melihat bagaimana Azura menderita karena ulah Sayang?
Memang benar, buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya. Walau pertunangan itu adalah sebuah kebohongan yang tak bisa diungkapkan ke publik. Kebohongan agar tak ada desas-desus perihal penyakit Sayang.
Penyakit yang gadis itu derita karena berpusat pada sosok Adriansyah. Sayang tak pernah tahu bahwa dulu ia memiliki kakak tiri, sebab keberadaannya tak pernah diketahui. Hingga saat ia SMP, gadis itu mengetahui nya karena terlalu curiga papa nya tak pernah ramah ketika makan malam bersama.
Bagai anak tunggal pada umumnya, Sayang merasa bahagia saat mengetahui ia memiliki saudara lain dan itu laki-laki. Hingga, Sayang pun meminta papa nya untuk membuat Adriansyah juga tinggal di rumah mereka. Tetapi, semua awal dari permasalah nya pun dimulai.
Adriansyah yang dipenuhi dendam dan sakit hati selalu berbuat jahat.
"Kaaaak, aku belajar bikin kue. Kakak cobain ya" ucap Sayang penuh bahagia sambil memberikan sepiring kue cokelat yang ada gosong nya di tepi kue. Adriansyah tak menerima nya melainkan menatap Sayang datar dan dingin lalu membuang kue-kue tersebut ke dalam tempat sampah.
Bahkan, ada disaat Sayang mencoba merawat Adriansyah yang tiba-tiba saja demam dan mengigau, gadis itu dengan telaten mengobati Adriansyah dan mengkompres bahkan Sayang menemai Adriansyah di samping tempat tidur laki-laki itu.
Namun, ketika Adriansyah sadar, ia malah membentak Sayang dan mengusir gadis itu. Adriansyah benci fakta bahwa wajah mereka ada kemiripan.
Sudah berbulan-bulan berlalu, tetapi Adriansyah tak pernah sama sekali berniat bersikap baik-baik pada Sayang. Gadis itu tak tahu kenapa kakak nya itu membenci nya sedemikian rupa. Hingga saat Sayang sudah lelah dan tak sanggup dengan kekasaran serta bentakan dari Adriansyah. Mama nya pun mulai ribut dengan papa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Universe
Fanfiction[Selesai] Azura hanya menanamkan hal-hal standar dalam dirinya karena gadis itu memang kurang minat untuk menjadi sorotan. Memasuki radio kampus dan berakhir resign di tengah jalan adalah pilihan terpaksa yang harus dilakukan Azura. Namun siapa sang...