29. Poker Face

60 7 2
                                    

Azura awalnya tidak mengerti kenapa Adriansyah malah membawa nya ke rumah sakit di bawah naungan keluarga Sayang. Apa keluarga Adriansyah sakit? adalah pertanyaan berulang kali yang muncul dalam benak Azura. 

Ternyata, praduga Azura yang terlalu naif melukai relung hatinya saat tahu bahwa semua orang mengetahui banyak hal, sedangkan ia hanya seorang figuran dalam semua kejadian ini. Figuran yang tak pernah diharapkan, yang tak pernah mengetahui apa-apa. Hanya tokoh yang lewat tapi tak pernah tahu apapun.


"Diandra? Lo?" Azura kaget saat pintu ruang inap terbuka dan memperlihatkan bagaimana Diandra dengan bahagia tertawa bersama Sayang dan orang-orang yang Azura yakin dari golongan royal families. 

Semua yang ada di ruangan itu kaget bukan main ketika Adriansyah dan Azura tiba-tiba saja datang. Terutama Sayang, gadis itu tidak menyangka akan mendapatkan kunjungan tak terduga yang akan berakhir dengan tidak mengenak kan.


Azura kalut dan hanya bisa berbalik lalu pergi berlari sambil menangis. Ia tak tau mengapa rasanya ia dikecewakan berkali-kali hingga rasanya semuanya ingin tumpah begitu saja.



"AZURA!"


"AZURA!"


Itu adalah teriakan Diandra dan Adriansyah yang bersautan satu sama lain mengejar Azura yang berlari di depan mereka dengan cukup cepat. 


"Dari sekian banyak orang dihidup gue, kenapa harus sahabat yang paling gue sayang menutupi banyak hal. Caca, Diandra, Tassa dan bahkan gue yakin Mey dan Lea juga. Apa keberadaan gue begitu seenggak penting nya buat tau apa-apa ya? Apa cuman gue doang yang menganggap hubungan ini sebuah persahabatan? atau cuman gue doang yang selama ini selalu yakin kita saudaraan? Gue bodoh banget ya? Sampai kalian tipu sedemikian rupa. Selamat, kalian berhasil bikin gue hancur"


Kemudian Azura hilang bersmaan dengan liff yang mulai menuju lantai dasar. Sedangkan Diandra kesal bukan main dengan tindakan Adriansyah barusan.


"Kenapa lo tiba-tiba bawa Azura ke sini?" sinis Diandra yang mendapat tatapan datar oleh Adriansyah sebagai respon. Laki-laki yang terkenal dengan kekalemannya, laki-laki yang terkenal akan kebaikannya itu terlihat berbeda dengan tatapan yang baru saja diperlihatkan.


"JAWAB ANJIR!" panik Diandra.

"Gue cuman membawa Azura atas permintaan Sayang!"


"Cih! Lo pikir gue percaya disaat Sayang tengah berpura-pura menjadi antagonis saat ini?"


"Seberapa kali gue bilang kalau Sayang adalah ular?"

"Sekarang mending lo jujur sama gue Kak sebelum kesabaran gue habis. LO SENGAJA KAN? IYA KAN BANGSAT?"


Dan tau apa yang membuat Diandra lebih syok? Ketika Adriansyah tiba-tiba saja tertawa dan memperlihatkan raut wajah yang berbeda. Sebuah wajah yang tak pernah laki-laki itu tampak kan di hadapan orang lain. Wajah yang hanya Sayang dan Kevin tahu.


Wajah asli Adriansyah. Seorang yang kejam.


My Love Is My Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang