Jaga kesehatan, jangan lupa pakai masker. Di daerahku ada PSBB lagi huhuhu T_T zona merah kuning hijau di langit yang biru.
©najenong
Jaemin menggigit jari di dalam kamarnya, karna tingkah Jaemin tadi, Agung segera mengunci kamar sang anak. Karena sudah hapal dengan kelakuan si anak tengah yang suka melarikan diri.
Jaemin itu orangnya nekat, jika dia memutuskan pergi maka dia benar-benar akan pergi.
Setiap keputusan yang ia ambil sudah bulat tak dapat di ganggu gugat.
Mau negosiasi sama Bapak tapi Jaemin tidak punya pacar.
Jaemin bingung otaknya seolah beku tak kunjung menemukan jalan keluar.
Jendela di kamarnya sudah di paku dari luar. Entah kapan papan itu terpaku di luar, tapi Jaemin yakin bapaknya beraksi saat Jaemin minggat kemarin.
Jaemin benar-benar terkurung di dalam.
Jaemin merasa dirinya seperti anak perawan saja jika di perlakukan seperti ini.
"GOSH!!" raung pemuda manis itu kesal.
Biasanya disaat seperti ini Yuna akan membantu Jaemin untuk melarikan diri, tapi sejak tadi Jaemin menunggu pertolongan itu tak kunjung datang. Malah suara tawa Emak dan Mbaknya terdengar nyaring di luar.
Mungkinkah mereka tengah bersenang-senang?
"Nana kalau kamu nurut sama bapak, bantu bapak di kebun sama sawah, kamu juga ga bakal bapak nikahin sama anaknya si Jamal" pintu tiba-tiba di buka, kepala dengan rambut beruban itu nongol mengintip tingkah sang putra.
Jaemin tak menjawab, dia hanya menatap malas pada sang Bapak yang tersenyum menyebalkan.
Sudah berkali-kali Jaemin jelaskan tapi Bapak tidak pernah faham.
Jaemin itu benci panas-panasan di sawah, kulitnya akan berubah jadi merah jika terlalu lama terkena sinar matahari. Jika merah lalu segera hilang Jaemin akan memaklumi, tapi rasa panasnya sampai malam tiba pun tak kunjung hilang. Wajahnya seolah terbakar. Dan juga kulit Jaemin itu sensitif, lima menit Jaemin duduk di sawah maka tubuhnya akan penuh dengan bekas garukan tangan.
Karena itu Jaemin lebih memilih bekerja di ruangan ber-AC.
Maklum kulit mahal...
"Ya udah cuma mau ngomong gitu aja, lanjutin tidurnya ga usah nyusun rencana kabur segala" tepat setelah mengatakan itu Agung menutup pintu lalu menguncinya lagi.
Jaemin jadi nyesel pulang ke rumah, mending dia ikut Pak Renjun liburan ke Korea Selatan. Gini kali ya rasa menyesal nolak rejeki yang datang cuma-cuma.
Jaemin sih sok-sokan nolak segala.
"Rame banget sih di depan" Pemuda manis itu mengeluh karna suara bising dari depan, lebih tepatnya di halaman tetangganya. Saat Jaemin mengintip di jendela ternyata tetangganya kedatangan tamu. Mitsubishi Pajero Sport dan dua sepeda motor terpakir apik di sana.
"Anak cucu Kakek Lee datang?"
🐰🐰🐰
"Masakan sebanyak ini buat apa mbak? Buat sedekah ke orang-orang?"
Pukul tujuh malam keadaan rumah sudah ribut siap-siap menyambut tamu yang akan datang. Jaemin tidak tau berapa orang yang akan datang tapi melihat banyaknya makanan yang tersaji di meja, Jaemin yakin bukan satu atau dua orang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah (Nomin)
Fanfiction[JENO x JAEMIN] Jeno harap jodohnya bukan pria! ⚠️ WARNING ⚠️ •ORIGINAL STORY ONLY ON WATTPAD!!!!!!! •Kalau mau ketawa harus mikir dulu •Kalau ga ketawa selera humor kita beda berarti :( •Banyak Typo, sebannyak dosa kita. •Boy X Boy! •Nomin lok...