02. B

15.3K 2.2K 1K
                                    

Happy Reading💚




©najenong




Malam pertama Jaemin di buat pusing, tetangganya tak kunjung keluar kamar sejak kejadian pisang goreng tadi. Menangis kencang sampai ada adegan melempar barang.

Mas-mas yang lebih tua disini ikut prihatin dengan masalah Jeno yang mendadak kena pecat lalu jadi pengangguran, mereka pikir Jeno tengah menangisi nasibnya makanya di biarkan saja.

Tapi Jaemin yang menempati kamar tepat di depan kamar Jeno merasa risi, tangisan pria itu tak kunjung tenang!
Segitu ga sukanya ya dia sama pisang? Atau jangan-jangan alergi pisang. Jaemin jadi merasa bersalah soalnya masih ada satu kerdus pisang siap matang yang ia bawa dari desa.

Kasihan Jeno kalau muncul alergi di wajah tampannya karna pisang yang dibawa Jaemin.

Tok tok tok

Brak!

Jaemin berjengit kaget sesuatu di lempar ke arah pintu. "Woy bro lu bisa tenang dikit ga?" Tanya Jaemin mencoba kalem, padahal hatinya ingin mengabsen seluruh kebun binatang.

"GA SUKA PISANG! BUDEK YA LU!" Bentak Jeno dari dalam.

Jaemin mengumpat pelan, lagi-lagi ia kaget dengan teriakan Jeno dari dalam.

"Bisa menangis dalam diam saja?"  Usul Jaemin sedikit keras.

"EMAK JENO SUKA MELON!!! HUWAAAAA!"

Di dalam sana Jeno kembali memukul-mukul kasur dengan kakinya. Biarlah dulu ia menangisi nasibnya masalah harga diri bisa di atur nanti setelah ia sudah bisa sedikit menerima kenyataan antara dirinya dan Jaemin.

Jeno tersenyum miring saat melihat benang merah itu terulur semakin panjang lalu perlahan menghilang, itu artinya Jaemin tak ada di jarak 10 meter darinya. Pria manis itu sudah kabur entah kemana pokoknya Jeno merasa lega, karna ia bisa membuang hajat yang sejak tadi ia tahan.

Jeno mendengus saat mendapati semua penghuni kos tengah duduk anteng di depan TV menonton sinetron yang tak kunjung tamat itu. Sungchan yang menyadari kehadiran Jeno melambaikan tangan agar Jeno gabung bersama mereka. Sedangkan Doyoung hanya melirik Jeno sekilas lalu fokus lagi ke TV yang tengah menampilkan agekan tangis menangis.

"Cih bahkan ga ada yang peduli sama lu Jen" guman Jeno pada dirinya sendiri, lalu melangkah kekamar mandi, membanting pintu agar ia diperhatikan.

"NEK RUSAK!" iya mungkin hanya Chenle yang memperhatikan.

Jeno sembelit ia menghabiskan waktu hampir dua puluh menit untuk diskusi dengan taeknya, membujuk supaya cepat keluar. Pasalanya di luar sana terdengar tawa menggelegar penghuni kos. Jeno penasaran ingin ikut nimbrung juga.

"Manis banget si dek kamu"

"Aku itu ganteng mas bukan manis" sanggah Jaemin saat Lucas terus-terusan memujinya.

"Halah ga usah ngelawan kodrat ya kamu"

"Ngelawan apa sih mas ga paham aku"

Ten sudah tertawa cekikian, ia faham banget sama Lucas yang menyukai anak baru itu.

"Kamu belok kan dek?" Tanya Lucas hati-hati.

Benang Merah (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang