24. X

9K 1.2K 99
                                    


Pengen ngepet, buat beli saos😌




Selamat menunaikan ibadah puasa man teman (つ≧▽≦)つ






©najenong


Jika jiwa sudah pergi meninggalkan raga, tak ada pilihan lain selain merelakan. Nasuha menyesal di detik-detik terakhir kekasihnya bernafas dia malah pergi jauh tak ada didekatnya untuk menemani gadis itu berjuang. Menangis menyesali segala hal kini tak bisa membuat keajaiban terjadi, Lia pergi setelah diam-diam berjuang melawan kanker payudara yang menggerogoti. Pantas saja gadis itu sering menggunakan beanie hat untuk menutupi kerontokan rambutnya.

Jika saja Karina tak menelponya tengah malam dan memaksanya untuk pulang, Jaemin yakin ia akan menyesal seumur hidupnya.

"Aku tidak tega melihatnya" Jisung segera menutup rapat pintu kamar Jaemin. Lagi-lagi kakaknya itu menolak untuk makan dan lebih memilih duduk termenung menatap langit malam. Padahal baswara di atas sana sepi tanpa bintang dan rembulan yang menghiasi, gelap gulita hanya mendung yang mendominasi.

"Yang gimana nih kak Nana ga mau makan lagi." Akhirnya Jisung menelpon Chenle sang kekasih untuk mengadu.

"Ya di bujuk dong ji emang mau kakakmu mati kelaparan"

"Udah tapi aku di cuekin, bahkan dilirik cuma diem gitu. Di ajak bicara juga ga nyaut"

"Kak Nana lagi cosplay jadi batu kali makanya diem aja"

"Ya udah kalau gitu batunya Jiji pukul saja sama palu biar bersuara lagi xixixi"

"Tapi pelan aja pukulnya Ji, Jangan sampe berdarah nanti bang Jeno marah"

Bentar, ini orang lagi berduka tapi pada ga punya akhlak semua.

"Pulang kapan yang kangen nih" kedua pipi Jisung mengembung lucu, seolah merajuk karena ditinggal lama. Padahal Chenle tidak dapat melihatnya tapi Jisung tetap melakukanya.

"Besok ya, ini lagi beli kado buat nikahan bang Jep sama kak Tae. Bareng bang Jeno"

"Heleh kado mie instan sekardus aja yang, inget kata kak Tae Minggu lalu jangan repot-repot"

"Katanya Sungchan mau kasih kado paket kondom berbagai rasa"

"Nanti kamu bawa telur aja satu kilo"

"Bang Jeno yang bawa ayamnya"

"Mas Doy suruh bawa salak dari desa, udah gitu aja. Hadiah paling berkesan. Bagi pernikahan jaeyong itu"

Chenle sudah mengeram marah disebrang sana, mau di taruh mana muka Chenle nanti kalau bawa telur di nikahan orang. Chenle sekarang sudah punya nama, semua yang Chenle atau Jeno lakukan bakal jadi hot news. Kalau berita baik mah gapapa lah ini? Bikin malu iya.

"Putus aja lah"

"Putus? Apa yang putus? tali kutang kau putus?"

"Cerai aja kita!"

"Emang kita udah nikah?"

"Benci Jisung! Pergi aja Lo ke laut rese!"

Tut

Panggilan terputus sepihak, Jisung segera terpingkal lalu melempar ponselnya asal. Langkahnya ia bawa menuju kamar sang kakak, bernafas lega kala mendapati Jaemin sudah terlelap dibalik selimut.

Benang Merah (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang