11. K

9.1K 1.5K 196
                                    

Kepada Bubu dan Ichung, lekas sembuh ya sayang💚💚😣






©najenong




Perkara pindah Jaemin sudah tidak peduli, pagi-pagi sekali Jisung pergi menyeret koper dan tas di punggungnya. Jika kalian pikir Jaemin akan panik lalu kelabakan mencari Jisung maka kalian salah.

Ia bangun lalu menyeduh kopi. Mengabaikan Chenle yang kelabkan mencari kesana kemari.

Ternyata alasan Jisung ngotot pindah karna Chenle memaksa Jisung untuk menjadi pacarnya, dan sudah tiga kali pula Chenle di tolak. Chenle pingin kayak Jepri sama Taeyong yang bisa peluk cium dimana-mana, terus pengen kayak Johnny sama Ten yang sering ketahuan lagi main kuda-kudaan di kamarnya.

Chenle pingin kayak gitu juga!

Pasti seru.

"Kak, Jisung dimana!" Jaemin menggeleng.

"Kakak pasti tau kan Jisung pindah dimana coba kasih tau Chenle alamatnya" Jaemin menggeleng lagi, dia benar-benar tidak tau adiknya pindah kemana.

Menurut Jaemin, Jisung kali ini sudah keterlaluan pergi tanpa meminta maaf setelah menjual Jaka tanpa seizinya.

Jisung masih membutuhkan Jaemin, anak itu belum benar-benar dewasa. Meskipun sudah pergi ke kota lebih awal nyatanya Jisung kerap kali menelponya untuk bertanya hal sepele.

"Kak perut Jisung kayaknya masuk angin, obatnya apa?"

"Eh kak ternyata diare, minum obat apa?"

"Beli di warung, apotek, atau beli di rumah sakit?"

Entar juga balik sendiri.

"Huhuhuhu jodoh Chenle hilang" Chenle lari nangis di kamar.

Jaemin minum lagi kopinya yang udah dingin. Dia udah masak tapi Jaemin ga mood makan, pokonya hari ini dia ga mau buka mulut selain buat minum.

Sariawan cuk. T_T

Suara gaduh dari arah kamar mandi membuat Jaemin menoleh, disana Jeno baru saja keluar hanya mengenakan kolor item dan bertelanjang dada. Jaemin tanpa sadar menelan ludah.

Anjir kotak-kotak.

"Jaem! Jaem!" Jeno lari-lari kecil menghampiri Jaemin, sedangkan yang di panggil masih menatap perut Jeno. batinya meraung-raung tak terima, iri? Iya!

Dulu gue punya kok, tapi udah meleleh waktu musim kemarau kemarin.

Jaemin mengelus perutnya yang rata.

"Jaem lihat muka gue" Jeno memaksa Jaemin untuk mendongak lalu menaikan salah satu alisnya seolah bertanya.

Apa?!

Jeno mencondongkan tubuhnya kearah Jaemin lalu membuka mulut selebar-lebarnya.




"HAAAAAAAAHHHHHHHH"

Jaemin menutup kedua matanya.



"HAAAAAAAAAAHHHH!!!"

Lagi, Jaemin di abapi(?) Jeno.

"HAAAAAAAHHH!!!"

Anjir ni orang kenapa sih!

Jaemin mendorong Jeno dengan muka kesel. Emang Jaemin keong di hah hah hah gitu!!

Sedangkan Jeno cengar-cengir tanpa dosa. "Udah wangi kan Jaem!"

Bodo amat ga peduli!

Benang Merah (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang