Bab 39

2.3K 318 105
                                    

Namanya juga cinta, kalau gak goblok ya gak asik

✨✨✨

Seminggu ini Aqeela dan Rassya benar-benar menghabiskan waktu bersama di mulai dari pagi mereka berjoging bersama lalu menghabiskan waktu untuk jalan-jalan ke mall, cafe, taman bermain dan sebagainya kalau tidak mereka akan menonton film di rumah Rassya kalau tidak Aqeela, banyak canda dan tawa seminggu ini di antara Aqeela dan Rassya, hari ini sudah memasuki minggu ke dua dan seminggu terakhir liburan mereka. Rencananya nanti siang Aqeela dan Rassya akan pergi ke salah satu tempat wisata taman bunga matahari.

Aqeela sudah bangun sejak pagi karena dia ingin menyiapkan makanan untuk makan siang antara dia dan Rassya, ini semua tak pernah ada di bayangannya karena bisa sedekat ini bersama Rassya, dirinya dan Rassya seperti pasangan kekasih. Tetapi sayang Aqeela lupa bahwasannya dirinya hanya di anggap sahabat oleh Rassya.

"Kamu hari ini keluar sama Rassya lagi Qeel?" Tanya Mama Aqeela

"Iyaa ma" Ucap Aqeela dengan senyum manisnya

Hari sudah sore dan Aqeela pun sudah siap dengan baju rapinya, dia menunggu Rassya di balkon kamarnya sambil memainkan Handphonenya. Tetapi hari sudah mau menggelap Rassya tak kunjung datang menjemputnya, Aqeela sangat khawatir dengan Rassya dia takut terjadi apa-apa dengan Rassya saat di jalan. Jam sudah menunjukan pukul 17.00 tetapi Rassya tak kunjung datang dan langit menandakan akan turun hujan, akhirnya Aqeela memutuskan untuk datang ke rumah Rassya dan memastikannya karena dari tadi pun HP Rassya tidak dapat di hubungi.

Aqeela berjalan dengan tergesa-gesa karena dia takut terjadi apa-apa dengan Rassya, tetapi saat berjalan dia tidak hati-hati dan akhirnya dia jatuh tersandung batu yang lumayan besar dan membuat lututnya berdarah

"Ayooo Qeel bangkit, gue tahu lo bisa! Lo kuat" Ucap Aqeela pada dirinya sendiri yang berusaha bangkit dari jatuhnya

Walau kakinya berdarah dan terus mengeluarkan darah dia terus berjalan untuk sampai ke rumah Rassya, tetapi saat dia sampai rumah Rassya di sana tidak ada siapa-siapa dia terus mengetuk pintu dan meneriaki nama Rassya dan Aqeela pun terus menelpon Rassya dan mengirimi pesan tetapi tak kunjung di jawab, akhirnya dia memutuskan untuk menunggunya di depan rumah Rassya yang kebetulan ada kursi panjang di sana, hujan pun mulai turun secara perlahan dan mulai mengenai badan Aqeela tetapi dirinya tak kunjung beranjak dari tempat duduknya.

Hujan mulai deras, Aqeela memutuskan untuk berjalan pulang. Rasanya dia tidak ada gunanya menunggu Rassya yang tak kunjung datang. Tak terasa air mata Aqeela turun bersamaan dengan air hujan yang turun dengan derasnya.

"Aaaaaaaaaaa seharusnya gue gak berharap sama lo Sya?! Seharusnya gue juga gak suka sama lo?! Gue terlalu bodoh dan berharap lo akan sama gue Sya?!" Teriak Aqeela di derasnya hujan sambil menangis 

"Zidan?! Lo lihat gue di sana kan? Lo lihat gue sedih kan? Lo gak mau meluk gue? Lo gak mau dateng ke sini buat gue?! Gue bodoh Dan bodoh?!" Ucap Aqeela menangis di derasnya hujan sambil berteriak, dia begitu membutuhkan seseorang untuk di sampingnya

Aqeela begitu hancur karena cinta, dia melupakan bahwasannya cinta bukan tentang hanya seorang laki-laki dan perempuan yang menjalin ikatan, tetapi cinta adalah sebuah hubungan yang murni yang di bangun oleh sebuah kasih sayang.

Cinta adalah dimana kamu bisa merelakan apapun atas namanya, cinta adalah yang menjagamu dengan segenap jiwa raganya, cinta adalah dimana kamu dapat tersenyum bahagia dan nyaman bersamanya dan yang tepenting cinta tak pernah membuat mu menangis dan kecewa karenanya, dan tanpa sadar kita sudah jauh mendapatkan itu dari orang yang menyayangi kita yaitu orang tua, sahabat, dan keluarga.

Aqeela terduduk di taman yang sepi di temani oleh derasnya hujan, dia masih terus menangis. Kakinya yang tadi luka tak dia rasakan, karena rasa sakit dalam hatinya lebih terasa, dia jatuh karena ekspetasinya sendiri. Mungkin benar kata Zidan yang menyakiti kita adalah ekspetasi kita sendiri, dimana kita yang mulai berharap seseorang itu akan membalas cinta kita.

"Qeeela?!" Ucap Rassya terkejut di atas motornya yang melihat Aqeela sedang terduduk di taman

Tanpa basa-basi Rassya langsung menghampiri Aqeela yang terduduk di derasnya hujan

"Qeell Lo ngapain di sini?!" Ucap Rassya berteriak karena suaranya akan kalah dengan hujan jika bersuara pelan sedangkan Aqeela hanya diam dan menunduk, dia masih terus meneteskan air matanya

"Qeell jawab gue?! lo ngapain di sini?! Lo kenapa?! Lo ada masalah?! Jawab gue Qeel" Ucap Rassya, tetapi Aqeela masih terdiam dalam tangisannya. Lidah Aqeela seakan keluh dan seakan tidak mampu lagi untuk berbicara, dia masih terus menangis

Rassya menarik badan Aqeela untuk bangkit dari duduknya, dan banyak kata Rassya langsung memeluk Aqeela, karena dia tahu Aqeela sedang membutuhkan seseorang di sampingnya.

"Tolong lepaskan" Ucap Aqeela

"Lo kenapa? Lo ada masalah? Ada yang nyakitin lo?" Ucap Rassya yang masih memeluk Aqeela

"Tolong jangan ngelakuin ini sama gue, gue mohon" Ucap Aqeela penuh penekanan, sambil menjauh kan dirinya dari pelukan Rassya

"Ada apa Qeel? Cerita sama gue" Ucap Rassya

"Cukup jangan ngelakuin ini sama gue Sya. Tanpa lo sadar perlakuan lo itu buat gue berharap akan ada pelangi setelah ini" Ucap Aqeela penuh penekanan

"Maksud lo apa? gue gak ngerti" ucap Rassya

"Lo gak akan ngerti tentang semua ini Sya, Karena lo gak pernah ada di posisi gue" Ucap Aqeela dengan penekanan dan meneteskan air matanya

"Lo ngomong apa? Gue emang gak pernah di posisi lo, tapi seenggaknya lo cerita sama gue, lo ngomong sama gue supaya semuanya jelas" Ucap Rassya

"Apa saat gue ngomong dan jujur, lo akan mengerti? lo bisa menerima? Apa kita akan tetap seperti ini?" Ucap Aqeela

"Gue akan mencoba mengerti dan memahami Qeel, sekarang coba lo ngomong, lo kenapa? Apa yang buat lo sehancur ini?" Ucap Rassya

"Perlakuan dan segalanya tentang lo yang ngehancirun gue sya?! Segala ekspetasi yang gue buat tentang lo yang buat gue hancur kaya gini?! gue sayang sama lo sya, gue benar-benar sayang sama lo?! Gue tau, lo sudah punya orang lain, tapi rasa ini gak bisa gue halau Sya, hati gue sudah jatuh sama lo sejak kita ketemu Sya, gue cinta sama lo Sya" Ucap Aqeela dengan meneteskan air matanya, dia mengatakan semua apa yang dia rasakan dengan di saksikan hujan

Rassya yang mendengar itu terkejut, bahwasannya Aqeela cinta dengan dirinya. Tanpa banyak bicara Aqeela langsung di tarik ke pelukan Rassya.

"Maaf, maafin gue. Gue gak peka sama apa yang lo rasain, gue salah Qeel maafin gue. Dan tanpa lo sadar, seminggu kemarin saat kita ngehabisin waktu berdua, gue nyaman sama lo Qeel. Kasih gue waktu sampai kita masuk sekolah buat ngelepas Livia Qeel" Ucap Rassya sambil memeluk Aqeela

🌼🌼🌼🌼

Hellooo?! gimana gimana? 😂 Emosi, tangisan, dan bahagia tercampur kah? 😂 Semoga kalian menyukainya 💛 Terimakasih sudah sabar menunggu cerita ini Up 🌠

Aku akan kasih info ke kalian kalau beberapa part lagi kita akan menuju ke akhir cerita 💛

See You Next Chapter ❤️

Salam, Lenn ☁️

Sorry Aqeela {COMPLATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang