Bab 20

2.4K 279 25
                                        

Menjadi kuat itu tidak semudah itu, apalagi melihat seseorang yang kita cintai tengah berbahagia bersama orang lain

☁️☁️☁️

Di pagi yang cerah ini Aqeela sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia berjalan menyusuri trotoar untuk sampai ke halte bis saat di Halte dia memakan Roti yang dia bawanya dari rumah, dia menikmati setiap gigitan roti yang memasuki mulutnya sambil mendengarkan lagu di earphonenya, saat bus datang ia langsung naik dan Aqeela memilih duduk di sampin jendela.

"Hai" Ucap Rassya yang tiba-tiba duduk di sebelah Aqeela

"Hm" Jawab Aqeela

"Gue minta maaf masalah kemarin, gue salah seharusnya gue gak kaya gitu sama loe" Ucap Rassya

"Hm" Jawab Aqeela

"Serius gue minta maaf, maafin yaa" Ucap Rassya memelas

"Iyaaa" Jawab Aqeela yang masih cuek

"Gue turutin apapun mau loe, penting loe maafin gue" Ucap Rassya

"Beneran?" Ucap Aqeela exited

"Iyaaa, apapun gue turutin" Ucap Rassya

"Kalau gue minta loe jadi pacar gue gimana?" Tanya Aqeela sambil memainkan alisnya membuat Rassya terkejut dan tak bisa berkata-kata dan hanya bisa menatap Aqeela dengan tatapan tanya

"Hahahahahahah santai aja kali, tegang amat pak gue canda kali" Ucap Aqeela tertawa

"Sialan" Ucap Rassya yang langsung cemberut

"Mana nungkin gue ngerebut loe dari Livia, loe aneh-aneh aja bisa kaget gitu. Gue minta nanti pulang sekolah temenin gue beli buku, bye sya" Ucap Aqeela turun bus tanpa memperdulikan Rassya yang tak sadar busnya sudah sampai di sekolah.

Dalam perjalanan menuju kelas Aqeela senyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi di dalam bus, bisa-bisanya dia mengatakan seperti itu ke pada Rassya sebenarnya dia malu tapi lucu juga melihat ekspresi Rassya seperti itu. Seandainnya saat mengatakan itu Rassya mengatakan iya mungkin dia akan merasakan lebih senang.

"Morningggg Semuaaaa" Teriak Aqeela dengan semangat

"Tumben amat loe, semangat 45 banget" Ucap Ratu yang heran karena akhir-akhir ini dia terlihat sangat kesu

"Iya dong harus semangat" Ucap Aqeela sambil duduk di bangkunya

"Syukur deh kalau loe bangkit lagi Qeel" Ucap Sandrina

"Loe uda gapapa kan?" Tanya Kia

"Gapapa" Ucap Aqeela dengan senyum manisnya

Mereka lanjut bercerita tentang apa yang mereka lakukan kemarin saat berjalan-jalan, dan Aqeela menceritakan bahwa kemarin dia pulang bersama Zidan dan sampai kejadian di bus tadi Aqeela menceritakan semuanya. Persahabatan mereka memang seperti ini, mereka kadang tidak terlihat saling peduli di depan umum tetapi di dalam mereka selalu memperhatikan satu sama lain.

Bel pun berbunyi untuk menandakan bahwa bel sekolah sudah berbunyi, Rassya dan Livia memasuki kelas dengan bersamaan. Apa Aqeela melihatnya? Tentu, semuanya tak luput dari penglihatan Aqeela, sakit memang tapi dia juga harus sadar dengan posisinya, dia akan tetap mempertahankan perasaannya tetapi dia tidak berharap lebih tentang sebuah balasan.

Sorry Aqeela {COMPLATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang