Bab 24

2.2K 268 26
                                        

"Namanya perlombaan pasti ada yang menang dan kalah, itu sebuah hal yang wajar"

☁️☁️☁️

Guru mengumumkan yang mendapatkan nilai terbaik, jika kalian itu menduga Aqeela, Sandrina, Ratu atau bahkan Saskia, kalian salah. Yang mendapatkan nilai terbaik adalah Livia

"Proud of u sayang" Bisik Rassya

"Bucin, Bucin aja terus" Ucap Jevan

"Sirik ae lo" Ucap Rassya sambil senyum-senyum

Saat Livia maju ke depan, Rassya menatapnya dengan penuh bangga di lain sisi Aqeela melihatnya dengan rasa Kecewa, dia kecewa kepada dirinya karena tidak mendapatkan nilai yang bagus. Ternyata mendapatkan nilai yang jelek di pelajaran yang dia sukainya lebih sakit daripada melihat orang yang kita sama orang lain

"Sabar, ulangan selanjutnya lo yang bakal dapet" Ucap Sandrina menyemangati Aqeela, karena Sandrina tau betapa ambisinya Aqeela terhadap matematika, Aqeela hanya tersenyumme dengar peekataan Aqeela

Setelah pengumuman itu, mereka langsung keluar kelas untuk pergi ke kantin, tetapi Sandrina dan Rey pisah meja termasuk Kiesha dan Ratu jadi sekarang hanya Saskia dan Aqeela yang bingung ingin duduk di bangku mana sampai tangan Saskia di tarik Jevan

"Eh mau kemana?" Tanya Saskia

"Ikut gue" Ucap Jevan

"Ehhhhh jangan dong, gue sendirian" Ucap Aqeela

"Uda sekali-sekali, lo kan terbiasa sendiri" Ucap Jevan

"Sialan" Ucap Aqeela dengan cemberut

Akhirnya Aqeela memutuskan untuk ke taman belakang, tetapi di sana dia melihat pemandangan yang membuat Moodnya tambah berantakan, siapa lagi kalau Rassya dan Livia

"Aku sayang sama kamu" Ucap Rassya pada Livia

"Aku juga, semoga kita selamanya ya" Ucap Livia

"Aamiin" Ucap Rassya sambil mengusap rambut Livia

Aqeela yang melihatnya kesal, langsung berlari dan membuatnya menubruk dada bidang seseorang

"Eh maaf maaf" Ucap Aqeela

"Makannya kalau jalan itu mata di pakek mbak" Ucap Seseorang

"Iyaa sih, santai aja" Ucap Aqeela dengan cemberut

"Yaudah jangan cemberut gitu muka lo kaya curut" Ucap Seseorang tersebut

"Zidan?!" Ucap Aqeela dengan kesal, sedangkan Zidan langsung lari dan mau tidak mau Aqeela mengejarnya, alhasil mereka saling mengejar satu sama lain, untuk kali ini lagi dan lagi Zidan bisa membuat Aqeela tertawa dan melupakan masalahnya sejenak, setelah lelah berlarian mereka duduk di pinggir lapangan sambil tertawa

"Cantik" Ucap Zidan membuat pipi Aqeela memerah

"Ha?" Heran Aqeela

"Lo cantik kalau ketawa gitu, lo gak pantes cemberut-cemberut kaya tadi" Ucap Zidan sambil tersenyum

"Semua perempuan cantik kali" Ucap Aqeela

Sorry Aqeela {COMPLATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang