Bab 11

2.4K 251 5
                                    

Ada beberapa hal harus di rahasiakan untuk kebaikan, termasuk sebuah perasaan.

🖤🖤🖤

Mereka semua menyetujui permainan yang diusulkan oleh Saskia, dan berujung mereka memutarkan botol untuk tau siapa yang mendapat giliran. Saat botol di putar dia berhenti di Sandrina.

"Truth Or Dare?" Tanya Aqeela kepada Sandrina

"Truth aja, masih awal nanti kalau akhir Dare" Ucap Sandrina dengan senyun manisnya

"Dihh pasti loe takut yaa" Ejek Kiesha

"Enggak, apaan sih" Ambek Sandrina

"Uda uda, siapa yang mau tanya nih? Kalau para cewek sih uda tau semua tentang Sandrina mungkin para cowok yang mau tanya?" Ucap Ratu

"Tipe cowok loe gimana?" Tanya Rey dengan menatap Sandrina, membuat semua terdiam dengan pertanyaan Rey

"Eehh gimana ya, gue gak ada tipe cowok yang spesifik cuma kalau gue nyaman ya gak ada salahnya buat di jalani" Ucap Sandrina tetapi hatinya entah kenapa berdegup dengan kencang

"Okee, next" Ucap Rey

Saat botol itu di putar kembali membuat semuanya deg deg an siapa yang akan mendapatkan giliran setelah ini, dan ternyata botol itu berhenti di depan Rassya

"Weitsss ma broo" Ucap Jevan

"Truth or Dare" Tanya Kiesha

"Truth aja dulu masih awal permainan ini" Ucap Rassya

"Okee, Loe lagi suka sama siapa sekarang?" Tanya Ratu ceplos membuat semuanya bertanya-tanya apa Ratu menyukai Rassya atau bagaimana? Tetapi teman-teman Ratu tau dia hanya mewakili Aqeela untuk bertanya

"Gue lagi suka sama....." Sebelum menyelesaikan ucapannya HP Rassya berbunyi menandakan ada telepon

📞 Hallo
📞 Besok gue sama yang lainnya bakal tiba jam 09 pagi
📞Serius Loe? Gue bakal jemput kalian kalau gitu
📞Okee, tapi dia nyusul gak bareng kita 📞Iyaa, dia uda bilang sama gue. Gue tunggu kedatangan kalian
📞Okee

Saat Rassya setelah mengangkat telepon terpancar rasa bahagia di wajahnya, entah siapa yang menelpon tetapi itu cukup ampuh untuk membangkitkan Mood Rassya yang tadi hancur, dan bebarengan dengan itu bel masuk kelas berbunyi membuat Rassya dan teman-temannya memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran, selama pelajaran tak ada lagi percakapan di antara mereka bersama hanya saja Aqeela yang pemikir memikirkan kejadian tadi, siapa yang menelpon Rassya? Siapa yang akan dia jemput? Banyak pikiran dan pertanyaan dalam otak Aqeela sampai dia tidak fokus saat di panggil oleh guru.

"Qeel!" senggol Sandrina

"Ehh apaan" Kaget Aqeela

"Loe di panggil noh" Ucap Sandrina

"Iyaa bu ada apa?" Tanya Aqeela

"Kamu di panggil ke ruangan Osis sekarang ya, ini tadi saya dapat chat dari Bu Tia pelatih tari kamu" Ucap Guru yang sedang mengajar

"Oh siap bu, saya permisi dulu" Ucap Aqeela pamit untuk keluar

Aqeela berjalan tetapi pikirannya masih memikirkan Rassya, sampai-sampai dia hampir terlewat ruang osis jika tudak di panggil oleh bu Tia, Aqeela sekarang sedang mengobrol dengan bu Tia tentang koreo apa yang akan di pakai, dan kostum. Mereka mengobrol msalah pensi yang akan diadakan besok lusa.

Sorry Aqeela {COMPLATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang