00. -Lose or Win?-

3.9K 312 20
                                    


-Deep End-

-Part 1-

**

Dor!!!

DOR!!!

Dor!!

Suara tembakan terus menggema dalam bangunan tua itu, terdengar rintihan dan teriakan didalam sana. Beberapa orang juga terlihat sibuk saling menyerang satu sama lain. Tetapi tidak dengan seorang gadis berambut panjang yang satu ini. Ia terlihat sibuk menghisap sebuah benda dan mengeluarkan asap dari hidung dan mulutnya. Ia terlihat sangat nyaman duduk diatas kursi dengan kaki ia silangkan diatas meja dihadapannya. Tak ada rasa takut mendengar suara keributan dibalik ruangan yang ia sedang ia duduki sekarang. Sesekali ia bersiul sambil memandang seorang pria yang duduk tidak jauh dari hadapannya dengan posisi yang terikat.

"Shit! Lama banget,"- gadis itu terlihat menggerutu saat melirik jam yang melingkar ditangannya. Namun, tidak lama kemudian, pintu ruangannya terlihat didobrak dengan kasar oleh seorang pria tampan bertubuh Jangkung. Nafas lelaki itu terlihat tidak beraturan dan menatap gadis itu tajam. Sebagian sisi bajunya juga dipenuhi oleh bercak berwarna merah.

"Akhirnya kamu datang juga..."-gadis itu menggantungkan kalimatnya menatap pria yang kini berdiri diambang pintu ruangannya.

"..Lucas Wong!"- sambung gadis itu sambil mengulas senyum smirk dibibir berwarna merah mudanya dan masih terlihat betah bertengger diatas kursinya.

Pria yang ia panggil 'Lucas Wong' itu langsung menodongkan pistol yang ada ditangannya kearah gadis itu.

"Aku akan membunuhmu, Clara!"- ucap Lucas dengan penuh penekanan, terlihat dari matanya bahwa ia sangat marah sekarang.

Gadis yang dipanggil 'Clara' itu tertawa pelan mendengar ucapan dari pria yang masih berdiri diambang pintu ruangannya.

"Oh ya? Kalau gitu, silahkan bunuh aku!"- tantang Clara. 

Lucas tidak menjawab melainkan malah menarik pelatuk pistol yang ada ditangannya. Tapi, tidak ada rasa takut sedikitpun dari raut wajah gadis itu. Ia terlihat sangat menikmati moment mencekam ini. Clara bangkit dari duduknya, ia meraih sebuah benda seperti remote kecil dan berjalan mengitari mejanya. Langkahnya terhenti tepat didepan meja, ia bersandar dimeja itu sambil menunjukkan remot itu pada Lucas.

"Kamu bisa menarik pelatukmu, dan pelurumu akan bersarang diotakku. Ketika itu terjadi, aku juga pasti akan reflek nekan remote ini lalu kemudian temanmu dan juga kamu akan ikut bersamaku ke Neraka. How?"- ucapnya dengan wajah yang angkuh.

Lucas mengalihkan pandangannya kearah sebuah kursi yang diduduki oleh temannya yang terikat tak sadarkan diri disana. Dan ternyata sebuah bom juga tertempel ditubuh pria itu.

Lucas yakin bahwa remote itu adalah remote untuk mengendalikan bom tersebut. Sekali tombol itu tertekan, sudah pasti bom yang melekat pada temannya itu pasti meledak dan tentunya juga ikut menghancurkan gedung tempat mereka berada saat ini. Lucas menurunkan pistolnya dan membuangnya kesembarang arah. Melihat hal itu, Clara reflek tertawa sambil berjalan mendekat kearah Lucas. Kini gadis itu berdiri tepat dihadapan pria bertubuh jangkung tersebut. Kini mata keduanya beradu, tatapan Lucas terlihat begitu marah, berbeda dengan tatapan Clara yang terlihat begitu meremehkan lelaki dihadapannya.

"Kamu nggak mau kita mati bareng hmm?"- clara merendahkan suaranya bertanya pada Lucas yang menatapnya seakan-akan ingin menerkamnya sekarang.

"Apa mau kamu?"- bukannya menjawab, Lucas malah melemparkan pertanyaan pada Clara.

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang