34. he... lost?

406 73 6
                                    

.

.

.

"Kamu benar-benar gila, Mark!"- cecar perempuan itu marah.

"Yeah! I'm crazy!"- Sentak Mark menatap kesal perempuan itu. Sesaat kemudian, tatapan Mark beralih pada Haechan seolah bertanya 'kenapa perempuan ini ada disini?'.

Haechan yang mengerti dengan tatapan Mark hanya bisa mengangkat kedua bahu dan tangannya sambil menggeleng kecil, pertanda ia juga tidak tahu. Perempuan itu menyenggol lengan Mark hendak mendekati Sungchan. Namun, Mark mencegal lengan perempuan tersebut.

"Stop interfering Kimberly, it's none of your business!"- ujar Mark.

Perempuan yang dipanggil 'Kimberly' itu langsung saja menghentakkan lengannya kuat, membuat cegalan Mark terlepas dari lengannya. Ia menatap Mark tajam,

"How can it be none of my business, if you want to kill myboyfriend!"-

Kaget? Yeah!

Perasaan kaget itu tidak bisa disembunyikan oleh Mark dan juga Haechan. Dengan setengah berlari, Haechan mendekat pada mereka.

"Pa—pacarmu? How could that be?"- tanya Haechan bingung.

Namun, Kimberly tidak menggubris pertanyaan Haechan. Perempuan itu memilih untuk berlutut didepan tubuh Sungchan yang terikat.

"Are you okay, dear?"- tanyanya lembut pada Sungchan yang sudah terengah-engah karena kesusahan untuk bernafas. Kimberly menatap tajam pada Haechan dan Mark.

"Kalian cuma mau diam aja? Lepaskan dia, cepat!"- suruh Kimberly setengah berteriak.

"Kenapa pula aku harus melepaskannya?"- ujar Mark datar. Kimberly kembali berdiri dari posisinya tadi—berdiri dihadapan Mark.

"Aku akan katakan ini sekali lagi, Mark. Lepaskan dia!"- gumam Kimberly penuh penekanan.

"If I don't want to?"- balas Mark dengan nada yang membuat Kimberly jengkel. Kimberly mengeluarkan ponselnya, membuka sesuatu yang ada didalam sana lalu menunjukkan layar handphonenya kearah Mark.

"Masih nggak mau lepasin?"- tandas Kimberly. Mark merebut handphone Kimberly. Memperhatikan dengan baik video buram yang memperlihatkan seorang perempuan diranjang rumah sakit.

"Ini Clara?"- tanya Mark, "Apa yang kamu lakukan Kimberly!!!"- sentak Mark.

"it's not me!"- Kimberly berteriak sambil menutup telinganya. Ia lalu berjongkok sambil berteriak histeris. Tentu saja itu membuat Mark sekaligus Haechan bingung.

"Kimberly—hei what's wrong?"- tanya Haechan sambil memegangi kedua pundak teman perempuannya itu. "You okay?"-

Kimberly mendongak, ia meletakkan telunjuknya dibibirnya membuat Haechan semakin bingung.

"what?"- ujar Haechan tanpa suara.

"Your phone.."- balas Kimberly tanpa suara pula sambil menadahkan tangannya pada Haechan. Haechan yang kebingungan hanya menurut saja sambil memberikan handphone miliknya pada Kimberly. Dengan cepat, Kimberly mengambil alih handphone Haechan lalu mengetik sesuatu disana.

-Tempat ini akan meledak. Aku diutus Jaehyun untuk membawa Sungchan dari tempat ini dan membuat gedung ini meledak. Aku disuruh menjebak kalian, guys. Jangan berbicara apapun sekarang. Ayo kita keluar dari sini sekarang tanpa berbicara. Dan Mark, handphonemu disadap.-

Mark dan Haechan saling pandang setelah membaca tulisan yang ditulis Kimberly pada handphone Haechan. Sesuai perintah Kimberly, mereka semua diam sambil melepaskan Sungchan. Haechan memapah Sungchan yang setengah sadar lalu bergegas keluar dari tempat itu.

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang