09. Bad Dream?

992 148 10
                                    


Mark membawaku kesebuah restoran bertema outdoor dengan hamparan laut menjadi pemandangan yang indah dihadapan kami. Aku melihat beberapa pengunjung yang berpasangan disekitar kami. Rata-rata perempuan disini menggunakan dress serta berdandan cantik, tetapi lihat aku sekarang. Aku hanya menggunakan jeans panjang berwarna hitam, tanktop berwarna merah muda, dan jaket kulit berwarna hitam kesukaanku. Mark juga terlihat sama denganku, ia hanya memakai celana jeans berwarna hitam senada denganku dan juga jaket kulitnya yang juga berwarna hitam serta kaos oblong berwarna putih didalamnya.

"Kita kayaknya salah kostum deh."- gumamku sambil menikmati wine.

"Benar juga."- kekeh Mark yang juga menikmati wine ditangannya.

"Lagipula kenapa kamu malah membawaku ketempat seperti ini sih?"- tanyaku lagi meletakkan gelas wineku yang sudah kosong keatas meja.

"Aku juga nggak tahu."- kekehnya lagi, "Aku hanya sangat menyukai tempat ini."- lanjutnya lagi memandang hamparan laut yang luas dan terlihat sangat cantik dengan cahaya bulan purnama terang.

"Kamu pasti sering kesini bersama wanita-wanitamu."- celetukku asal, tapi kulihat Mark menggelengkan kepalanya.

"Kamu perempuan pertama yang aku bawa kesini."- gumamnya menatapku, aku juga menatapnya.

"Kurasa kamu juga akan menjawab seperti ini juga ketika bersama wanita lain."- tuduhku, tetapi ia hanya tertawa kecil.

"Terserah kamu mau percaya atau nggak, tapi aku selalu jujur sama apa yang aku katakan padamu, Clara."- ia menatapku serius dengan senyuman tipis.

Apa lelaki ini sedang berusaha meluluhkan hatiku sekarang? Apa dia pikir aku selunak itu pada lelaki? Ya, walau kuakui dia tampan dan juga manis secara bersamaan.

"Jangan seperti ini Mark, aku nggak semudah itu."- aku tersenyum mengangkat sebelah alisku, "Dan aku udah biasa dengar ucapan-ucapan seperti ini dari lelaki lain. Kalian semua sama saja."- pungkasku lagi.

Mark menaikkan kedua bahunya lalu menuangkan kembali wine kedalam gelasnya dan juga gelasku, "i don't care."-

"Clara?"- suara tersebut sangat familiar di telingaku, aku menoleh melihat siapa yang baru saja memanggil namaku.

"Jaehyun?"- kagetku melihatnya berdiri sekitar 2 meter dari posisiku bersama seorang perempuan cantik memakai dress berwarna biru tua memeluk lengannya. Mereka melangkah mendekatiku, aku bertanya-tanya dalam hati, 'apakah itu pacar Jaehyun? Tetapi kenapa ia tidak pernah bilang?'

"Wah, jadi kamu juga berkencan disini?"- Tanya Jaehyun sambil menepuk pelan puncak kepalaku, aku menepisnya kasar.

"Kamu ngapain disini?"- tanyaku menyelidik. Ia hanya tersenyum lebar lalu menjawab pertanyaanku.

"Ya kencanlah, masa mau mancing duyung."- jawabnya, "Oh hai, aku Jaehyun, sepupu Clara."- Jaehyun menjulurkan tangannya pada Mark, Mark berdiri dari duduknya dan menyambut tangan Jaehyun.

"Mark Lee."- ucapnya singkat.

Jaehyun manggut-manggut dan terlihat sedikit berpikir,

"Mark? Ah, jadi ini kekasih barumu sampai-sampai kamu meninggalkan mansion?"-

Aku menatap Jaehyun tidak percaya ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulutnya. Ia tersenyum tanpa dosa menatapku dan aku juga melihat bibir Mark menarik garis senyum disana.

"Kamu ng— "-

"Iya iya iya, aku nggak akan bilang ke Daddy kok."- Jaehyun memotong ucapanku, "Oh iya Mark, jaga baik-baik sepupuku, okay? Awas saja kalau dia sampe lecet."- ancam Jaehyun menepuk pelan pundak Mark.

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang