05. Be Mine

1.3K 180 4
                                    


.

.

Clara mengendarai mobil Lykan Hypersport miliknya dengan kecepatan sedang menuju sebuah Bar yang telah ia sepakati untuk bertemu dengan Mark kemarin malam. Ya, hari ini Mark akan memutuskan hal apa yang akan ia minta pada Clara karena telah membantunya. Clara telah sampai disebuah bar yang sebelumnya belum pernah ia datangi sama sekali. Ia langsung masuk kedalam sana dan kebetulan langsung bertemu dengan Mark yang terlihat seperti menunggu dirinya. Mark mengajak Clara untuk menuju sebuah ruangan VVIP yang ada di lantai 2 bar tersebut, dan Clara hanya mengiyakan sambil mengikuti Mark.

Clara duduk disofa sambil membakar rokoknya lalu menyesapnya.

"Kamu ngerokok?"- Tanya Clara yang melihat Mark hanya diam duduk diseberang sana, Mark menggeleng sambil menatap Clara menyungging senyum tipis. Ada rasa tak nyaman untuk Clara melihat ekspresi pria ini yang tidak seperti biasanya. Mark tidak terlihat seperti pria dingin yang biasanya ia lihat, sedaritadi ia terus mengulas senyum dibibirnya.

"langsung aja, kamu mau apa dariku?"- Clara kembali membuka suaranya berharap untuk bisa cepat pergi dari sana.

"Kenapa buru-buru banget sih?"- Tanya Mark seakan tidak ingin menjawab rasa penasaran Clara.

"Bukannya kita ketemu memang untuk membahas ini ya? Langsung saja, aku nggak suka bertele-tele."

"Oke, kalau itu mau kamu. Kamu bilang kemarin aku boleh minta apapun, kan?"- tanya Mark memastikan ucapan Clara kemarin.

Clara mengangguk, "yes, anything kecuali sex."- ucap Clara menambah sedikit kata berbeda dari apa yang ia ucap kemarin.

Mark menaikkan satu alisnya "Apapun kecuali Sex? Aku ingat banget kalau kamu cuma bilang 'apapun' kemarin tanpa kata lain."- ucap Mark yang terlihat menggoda Clara.

Clara yang tadinya ingin mengambil wine di atas meja seketika terhenti. Dia menatap Mark, "You want sex with me?"-

Mark menggeleng sambil sedikit terkekeh melihat perubahan wajah Clara.

"Nggak! aku bahkan tidak pernah berpikiran kesitu."-

Clara berdecak. Dia sadar bahwa barusan ternyata Mark sedang menggodanya.

"Katakan, apa yang kamu mau?"-

"Be mine."- jawab Mark singkat.

Clara mengangguk pertanda ia menyanggupi kemauan Mark sambil menghirup benda berwarna putih yang terselip dijarinya. Namun, beberapa detik kemudian ia tersadar dan tersedak dengan rokoknya.

"WHAT?!"- pekik Clara ketika menyadari kalimat yang diucapkan Mark. Mark mengulas senyum melihat Clara yang memelototinya. Clara menekan ujung rokoknya pada asbak dihadapannya, ia membenarkan duduknya lalu menatap Mark intens.

"Maksudmu, aku harus jadi budak kamu, gitu?"- tanya Clara dengan nada sedikit marah.

Mark tak menjawab pertanyaan Clara dan malah balik bertanya pada wanita itu.

"Kamu punya gangguan pendengaran ya?"-

Clara memejamkan matanya sejenak meredakan emosinya, ah wanita ini benar-benar tidak bisa tidak emosi ketika berhadapan dengan pria yang satu ini.

"What do you mean? be mine? Menjadi milikmu? Dalam artian apa lagi selain diriku menjadi budak kamu ha? Nggak mungkinkan kamu mau aku jadi kekasihmu?"- ucap Clara lagi dengan nada frustasi.

"Tapi itu yang kumau. Aku mau kamu jadi wanitaku dan kurasa kamu nggak boleh menolaknya. Bukankah kamu sendiri yang bilang 'anything' kecuali sex? I'm right?"- Mark setengah tersenyum dengan satu alisnya ia angkat ke atas.

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang