08. Crazy love

1K 152 8
                                    

-

Aku melepas kaca mata hitamku melihat wajah Hendery yang masam dan terlihat melamun. Aku duduk disampingnya dan menepuk pundaknya pelan.

"Are u okay?"- tanyaku menatap wajahnya dari samping, Hendery menghela nafas lalu mengubah posisinya menghadapku. Wajahnya seketika berubah menjadi begitu serius menatapku.

"No, i'm not okay!"- balasnya.

"What happen?"- tanyaku dengan serius pula, kulihat ada kegelisahan didalam matanya.

"I think..."- Hendery menggantungkan kalimatnya, aku menunggu dengan setia sampai ia kembali melanjutkan kalimatnya.

"..aku jatuh cinta.."- lirih Hendery dan seketika wajah seriusnya kini berubah cemberut. Aku mengangakan mulutku tak percaya tentang apa yang barusan aku dengar. Ja-jadi, ini hal yang membuatnya not okay? Wtf, kupikir ada masalah serius yang sedang lelaki ini alami.

"Aish! Aku pikir kamu mau mati atau apa, ternyata ..."- keluhku dengan kesal, Hendery menatapku dengan marah.

"Hei, kamu pikir ini masalah sepele, Clara?"- cercanya padaku, aku menatapnya malas.

"Dery please, kalo suka ya tinggal dor~. Bukan malah bersungut ria seperti ini dan malah mengajakku. Ini bukan pertama kalinya kamu jatuh cinta. Dan akurasa besok kamu akan jatuh cinta lagi dengan perempuan lain."- tuduhku. Hendery mendengus kesal, lalu menatapku kembali.

"Listen Clara, ini tuh beda. Dia—"-

"Apanya yang beda?"- aku menyelanya. "Maksud kamu, sekarang kamu jatuh cinta sama laki-laki? Atau sama nenek-nenek? Gitu?"-

"Your mouth, Clara!"- protes Hendery, "Seriously, she's different!"-

Aku hanya memutar kedua bola mataku malas menanggapi teman bodohku yang satu ini.

Hendery mengambil sebotol bir yang ada dimeja lalu meneguknya dengan brutal. Aku mencoba merebut botol ditangannya dengan kuat.

"Hei Hei Hei, what are u doing??"- teriakku ketika berhasil merampas alkohol ditangannya. Hendery menatapku tajam dan berusaha kembali merebut botol tersebut dari tanganku. Namun, aku segera mendorong tubuhnya dengan kuat hingga ia terbentur disofa.

"Aku butuh itu Clara, kembalikan!"- pintanya, aku menggeleng sambil menjauhkan botol tersebut darinya.

"No! Aku nggak mau mengantarkanmu pulang, aku sibuk."- pungkasku. "Lagipula..."-

"Stop! Aku nggak mau dengerin apapun!"- potong Hendery sambil meletakkan telapak tangan besarnya diwajahku. Ah, lelaki ini sepertinya memang benar-benar sudah gila karena cinta. Semengeri inikah jatuh cinta yang sebenarnya?

Jika kalian bertanya apakah aku pernah jatuh cinta, ya pastilah. Tapi tidak sampai segila anak ini, hanya sekedar... ya begitulah.

"Okey tell me, who is that girl?"- aku mengalah dan mencoba memperbaiki mood temanku.

Hendery terlihat membenarkan posisi duduknya sambil menatap lurus kedepan.

"Dia mahasiswa baru difakultasku, aku bertemu dengannya malam itu ketika kami sedang mengadakan party untuk perayaan mahasiswa baru."- jelasnya singkat, aku hanya mengangguk sambil menunggu lanjutan ceritanya.

"Dia terlihat anggun dan jutek, tapi aku menyukainya karena terlihat begitu manis. Haha.."- Hendery terkekeh sendiri sambil bercerita padaku, aku menatapnya miris. Benar-benar sedang kasmaran anak ini!

"Terus pas kamu mau deketin dia, dia menolakmu?"- tebakku asal, dan sepertinya itu benar. Bisa kulihat raut wajah Hendery yang cukup terkejut sambil membuka mulutnya menganga.

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang