15. I'm Lose?

803 121 21
                                    


Aku mengetuk-ngetuk daguku dengan pulpen sambil bersandar dikursi kebesaranku. Pikiranku terbang menerawang kembali hal-hal yang sudah kupikirkan bulan lalu tentang tujuanku mendekati Mark. Tapi, aku bahkan tidak mengingat lagi rencana yang kususun sendiri. Aku membanting pulpenku hingga membentur lantai dan menarik tubuhku untuk mendekat dengan meja. Aku menghela nafasku berat sambil memejamkan mataku, menompang kepalaku dengan tanganku.

"Kenapa aku jadi pikun begini sih."- keluhku pada diriku, ya kurasa aku akhir-akhir merasa sering lupa dan teledor. I don't know why, dan ini mengesalkan.

-Drttt...

Ponselku bergetar dibalik saku blazer abu-abu yang kupakai, aku merogoh ponselku dan melihat nama Dery tertera disana. Aku menggeser tombol hijau lalu menempelkan ponsel tersebut ditelingaku.

"Why?"-

"You did a terrible mistake, Clara!"- ucap Dery dari balik telfon berhasil membuatku mengerutkan keningku.

"Me?"- heranku, "what kind of mistake did I do?"-

"You killed Sungchan Brother.."- cicit Dery, "Kenapa sih kamu suka banget bunuh orang orang tanpa berpikir dua kali, Clara."- lanjut Dery lagi, kali ini nada suaranya terdengar frustasi.

"I don't understand what you mean. when did i..."- aku menjeda kalimatku karena teringat kejadian kemarin di bar bersama Mark. "maksud kamu, laki-laki yang mati di bar?"- timpalku memastikan orang yang Dery maksud adalah si brengsek itu.

"Yeah, and his head was hollow!"- tambah Dery menekan setiap kata yang ia ucapkan.

"Kok bisa sibrengsek itu abangnya Sungchan? Bukannya Sungchan anak tunggal?"- tanyaku sedikit bingung, karena seingatku Sungchan tak memiliki abang ataupun adik.

"Abang tiri, dia anak dari papa tiri Sungchan."- jelas Dery. Aku hanya ber-oh ria sambil manggut-manggut.

Sebenarnya ayah kandung Sungchan sudah mati 2 tahun yang lalu yang merupakan seorang mafia. Lalu Ibu Sungchan menikah lagi dengan salah satu kawanan mafia besar yang ada di Chicago. Berarti lelaki yang kemarin kubunuh adalah abang tirinya dan itu artinya aku membunuh salah satu anak mafia besar... sebentar, siapa ya ayah tiri Sungchan?

Kan, aku lupa lagi. Padahal umurku masih muda, kenapa aku mudah lupa hah?

Eh tunggu, yang membunuhnya kan Mark? Iyakan? Kenapa jadi aku yang kena getahnya?

"Dery, tapi bukan aku yang membunuhnya."- kataku sambil berdiri dari kursiku.

"Ya, tapi pacarmu membunuhnya dan itu karena kamu!"- tohok Dery dari balik telfon.

"Pa—pacar?"- ulangku, lalu kemudian menertawakan ungkapan Dery barusan. "He's not my boyfriend!"- imbuhku kemudian.

"but he said, he's your boyfriend"-

"Who say that? Mark?"-

"Jaehyun."-

"Omong kosong!"- gerutuku. "Jangan percaya apapun yang keluar dari mulut Jaehyun."-

"But, Clara..."- Dery menjeda kalimatnya cukup lama.

"What?"

"Kamu yakin nggak punya perasaan ke dia?" - Tanya Dery yang berhasil membuatku terdiam.

Mark Lee? Apa aku menyukainya? Tidak! Mana mungkin aku bisa jatuh cinta dengan cepat padanya. Haha sangat tidak mungkin, Aku ini Clara.

"Ya nggaklah."- sangkalku sambil terkekeh. "Yang benar aja, seorang Clara mana mungkin jatuh hati secepat itu. Kamu tau betul kan gimana aku?"-

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang