28. Secret

459 77 1
                                    

.

.

.

Clara menutup pintu dengan pelan agar tidak mengganggu Haruto yang sudah berhasil tidur. ia bersandar dipintu seraya menghela nafas dengan pelan. Sudah dua hari sejak kejadian kelam itu, Haruto selalu menangis dan terus menyalahi dirinya sendiri. Seandainya ulang tahun itu tidak diadakan, pasti Mommy dan Daddy masih hidup—itu yang selalu diucapin Haruto pada Clara. Hatinya pasti sangat hancur sekarang, Dia baru saja akan hidup dengan kehidupan baru dengan keluarga yang utuh. Tapi, semua malah menjadi mimpi buruk untuknya.

Semua ini, karena Jaehyun dan Ayahnya. Bajingan gila!

Clara tidak tinggal di mansionnya ataupun mansion orangtuanya, tetapi di mansion Mark. Kalian tau kenapa? Semua asset milik Ainsley sudah jatuh ke tangan Keluarga Jung. Bahkan sampai aset pribadi Daddy, Mommy dan juga asset milik Clara sendiri direbut oleh mereka. Dan secara tidak langsung, Clara sekarang bukan lagi bagian Ainsley dan sudah miskin.

Untung saja, Mark mau berbaik hati menampungnya juga menampung adik tirinya.

Dan yang paling membuat Clara sangat frustasi sekarang adalah bagaimana bisa ia dengan bodohnya selama ini membiarkan Jaehyun untuk tinggal dimansionnya. Yang mana ternyata dibelakang itu semua dia sengaja tinggal disana agar dengan mudah merebutnya dari Clara.

Buruknya lagi, mungkin sebentar lagi, Clara dan Haruto juga kembali diincar oleh mereka. Mereka pasti tidak akan diam saat tahu Clara masih hidup.

"Haru udah tidur?"- tanya Mark menghampiri Clara yang masih berdiri didepan pintu kamar Haruto.

"Udah!"- jawab gadis itu pelan.

Mark mendekat sambil merangkul Clara, "Yaudah, sekarang giliran kamu yang harus istirahat. Yuk!"-

Clara mengangguk kecil dan mereka segera pergi ke kamar. Pikirannya memang lelah sekali memikirkan kejadian beberapa hari ini. Hatinya juga masih sangat-sangat hancur ketika mengingat semuanya.

Mark menyibakkan selimut lalu membantu Clara untuk berbaring dikasur. Selanjutnya, ia juga ikut berbaring disamping kekasihnya itu.

"Sekarang tidur!! Jangan pikiran apa-apa dulu, ya!?"- suruh Mark seraya mengusap lembut kepala Clara.

"Mark, waktu itu kamu pernah bilang kalau kamu bakal nanggung semua keperluan aku kalau aku mau nikah sama kamu. Apa, semua itu masih berlaku sekarang?"- tanya Clara.

"Maksudku, kamu tau kan sekarang aku benar-benar bukan apa-apa dan nggak punya apa-apa lagi. Aku hanya seorang Zelena Clara sekarang, bukan lagi seorang Zelena Clara Ainsley. Nggak akan ada orang yang menghormatiku sekarang, nggak ada lagi orang yang akan menyeganiku, nggak aka nada lagi orang yang takut padaku. Dan mungkin, mereka sekarang sedang menertawaiku, terus juga mungkin sedang memburuku."- lanjutnya lagi panjang lebar.

"Kamu mau nikah sama aku?"- tanya Mark. Nada suaranya terdengar cukup serius, dan juga tatapannya yang tak kalah serius.

Clara terdiam sejenak. Bukannya ia tidak mau, tapi ia takut Mark salah paham dengannya. Gadis itu takut Mark akan mengira ia mau menikah dengannya hanya karena Clara takut miskin. Walaupun nyatanya memang iya ia sudah miskin sekarang. Tapi, dibalik itu semua, Clara butuh uang dan kekuasaan agar bisa membalas semua perbuatan bajingan-bajingan yang telah membuat hidupnya hancur lebur.

"Mungkin, aku nggak pernah bilang kalau aku mencintaimu sebanyak kamu Mark. Tapi, aku benar-benar cinta sama kamu, Mark."- katanya pelan, juga sedikit geli.

"Mungkin, kamu sekarang bakal mikir bahwa aku mencintaimu karena aku takut jadi gelandangan dijalan karena aku udah nggak punya apa-apa. Tapi—"-

"i know, Clara."- potong Mark. "Aku tau apa yang kamu pikirin sekarang, tapi aku nggak pernah sekalipun berpikir demikian."-

Deep End ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang