Bg. 35

1K 76 1
                                    

Happy reading^^

"Itu oleh-oleh kamu? Kenapa banyak banget sayang?" Pak Chanyeol duduk di samping gue.

"Aku mau paketin ini ke mama, mas."

"Kenapa gak dianter langsung aja? Yuk mas temenin!" - Pak Chanyeol.

"Eum, kepala aku pusing makanya dipaketin aja."

"Pusing? Kamu sakit?? Coba sini mas liat," Pak Chanyeol megang jidat gue.

"Tolong pesenin ojeknya ya, mas biar cepet maketinnya" gue ngasih hp ke dia.

"Kamu kok bisa demam begini sih? Ayo sini tiduran dulu, ini biar mas yang lanjutin" Pak Chanyeol baringin gue di sofa terus dia ngambil termometer.

"Itu yang paper bag biru buat mama sama papa aku, yang merah buat mama sama papa kamu ya."

"Iya tenang aja, mas pisahin nanti" Pak Chanyeol naroh termometer di ketek gue.

"Jangan sampe ketuker, mas ukurannya beda."

"Iya sayang, udah kamu istirahat aja. Kamu tuh mau ujian malah sakit," - Pak Chanyeol.

"Ujian masih lama, mas kan kelas XII dulu."

"Kamu ini ada aja jawabannya, udah belom itu termometernya?" - Pak Chanyeol.

"Belom lah, mas baru juga diselipin."

"Udah itu, coba mas liat"Pak Chanyeol ngambil termometernya dari ketek gue.

"Berapa, mas?"

"Eum 39° ini sayang, mas telponin dokter ya biar kamu diperiksa" - Pak Chanyeol.

"Gak mau, aku mau dikompres aja."

"Gak, mas mau telpon dokter dulu" Pak Chanyeol ngambil hpnya di kantong.

"Mas," gue narik tangan dia.

"Iya sekarang, dok ya saya di apartemen" - Pak Chanyeol.

"Ih, mas!"

"Baik, terima kasih dok"Pak Chanyeol naroh hpnya lagi terus dia ke dapur.

"Mas, kok malah ditinggal sih?!"

"Mas cuma ambil kain," Pak Chanyeol ngompres kening gue.

"Ih dingin banget! Ini air apa??"

"Es batu," Pak Chanyeol ketawa sambil benerin kainnya.

"Ih pantes dingin! Emang gak cair itu nanti?"

"Jangan sampe cair baru diganti dong," - Pak Chanyeol.

"Dingin, mas."

Ting tong!

"Ada tamu, aku ke depan sebentar ya" Pak Chanyeol ngusap pipi gue terus dia keluar.

Gak lama dia balik lagi sama pak dokter. Gue diperiksa di situ terus di kasih resep obat. Gue ditinggal Pak Chanyeol nebus obat. Lima belas menit kemudian dia balik bawa kresek warna putih.

"Nih obat kamu harus diminum sesuai anjuran dokter kalo mau sembuh," - Pak Chanyeol.

"Besok gak bisa sekolah dong?"

"Sembuh dulu baru pikirin sekolah, udah dulu ya kompresnya" - Pak Chanyeol.

"Mas," gue liatin dia.

"Hm? Kenapa sayang?" -Pak Chanyeol.

"Tolong pijitin kepala aku, mas rasanya tuh muter terus sampe mau muntah rasanya."

"Minum obat sebelum makan dulu ya biar kamu bisa istirahat," - Pak Chanyeol.

Kepsek - Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang