Happy reading^^
"Jangan gila kamu, mas!"
"Aku gak gila, aku cuma mau kamu pulang ke rumah kita. Aku cuma mau hidup bahagia sama kamu sayang," - Pak Chanyeol.
"Pulang aja, Let lagian kita juga khawatir kalo lo terus-terusan tinggal di apartemen sendirian" - Jaemin.
"Tau, Let gak kasian apa liat laki lo mohon-mohon sampe berlutut begitu? Dia sampe ninggalin rasa malunya di ruangan biar lo bisa balik lagi ke apartemen dia, eh bentar emang bapak punya malu?" - Haechan.
"Saya masih punya rasa malu," - Pak Chanyeol.
"Permisi, gue mau ketawa bentar" Jeno ngakak.
"Pulang ya sayang, mas mohon sama kamu" Pak Chanyeol natap mata gue.
"Pulang, Let gak baik juga orang udah nikah masa tinggal di tempat terpisah? Lo pikir mainan boneka barbie selalu dijual terpisah sama rumah-rumahannya," _ Haechan.
"Bentar gue mau ketawa lagi," Jeno ngakak lagi.
"Iya udah aku pulang, tapi ada syaratnya" gue natap mata Pak Chanyeol.
"Apapun syaratnya pasti mas lakuin buat kamu, asal kamu mau pulang lagi ke apartemen kita" Pak Chanyeol senyum sambil ngusap punggung tangan gue.
"Mas yang ambil barang-barang aku di apartemen sama Jeno, aku pulang duluan sama Jaemin" gue senyum.
"Barangnya banyak banget loh, pak seriusan saya aja sampe cape bawanya" - Haechan.
"Mas lakuin," Pak Chanyeol berdiri lagi sambil benerin bajunya.
"Deal! Semangat ya suamiku," gue senyum.
At 1:30 PM
"Mana mereka? Lama banget kayaknya," gue duduk di kursi yang ada di pos satpam.
"Tungguin aja, paling bentar lagi mereka sampe" - Jaemin.
"Emang barang gue banyak banget ya?"
"Gak banyak," - Jaemin.
"Gue jadi kasian sama laki gue, Jaem."
"Udah tenang aja, gue yakin Pak Chanyeol bisa handle semuanya" - Jaemin.
Tin!
"Tuh mereka," Jaemin nunjuk mobil yang baru aja masuk ke area parkir.
"Gila! Pegel gue bawa kardus dari apartemen lo! Mana motornya Jeno begini lagi, woy bantuin dong!" - Haechan.
"Sini gue bantu gak usah bawel," Jaemin bantuin Haechan nurunin kardusnya.
"Langsung bawa masuk aja, taruh di depan pintu unit apartemen saya" - Pak Chanyeol.
"Siap, pak!" Haechan, Jaemin sama Jeno naik duluan.
"Sayang," Pak Chanyeol nahan tangan gue.
"Apa, mas?"
"Cukup ya hukumannya? Sekarang bantuin mas bawa koper-koper kamu ini," Pak Chanyeol goyangin tangan gue sambil nunjuk dua koper gue di bagasi.
"Iya sini aku bantuin, mas" gue senyum sambil nurunin kopernya.
"Ayo masuk," Pak Chanyeol gandeng gue sambil narik koper ke dalem.
"Nah itu mereka! Lama banget sih! Pegel nih gue berdiri mulu," - Haechan.
"Iya sabar, ngomel mulu lagi PMS ya lo?" Gue ketawa sambil buka pintunya terus masuk.
"Lain kali kalo berantem lagi terus kabur jangan bawa banyak barang ya," - Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepsek - Park Chanyeol
Fiksi PenggemarAku?? Dijodohin sama dia?? Ma, dia ini kepala sekolah aku! Mama sama papa gak salah?!