Bg. 36

1K 82 8
                                        

Happy reading^^



"Chanyeol ada kan, ma? Aku mau ketemu sama dia."

"Chanyeol lagi jagain istrinya yang lagi sakit! Kamu gak boleh masuk, hei Saeron!" - Mama mertua.

"Ish tante girang itu lagi!"

"Eh eh mau kemana? Gak, kamu lagi sakit sayang" Pak Chanyeol meluk gue.

"Aku mau kasih pelajaran buat tante girang itu, mas!"

"Yeol," Saeron naroh tas di meja terus meluk Pak Chanyeol.

"Ish sana!" Gue jambak rambut dia terus gue dorong dia sampe ngejengkang di sofa.

"Heh bocah! Kurang ajar banget lo ya?! Gak pernah diajarin sopan santun ya?!" - Saeron.

"Gue diajarin sopan santun kok, tapi gue bakalan sopan sama orang yang juga bisa ngejaga etikanya terutama waktu di rumah orang lain" gue senyum.

"Mau apalagi kamu datang ke rumah ini? Bukannya kita udah bercerai?" - Pak Chanyeol.

"Siapa bilang kita udah cerai? Surat cerainya gak pernah aku tanda tangan," - Saeron.

"Mas?" Gue liatin Pak Chanyeol.

"Dia bohong Aleta, mama yang jadi saksinya kalo mereka udah bercerai. Suratnya juga udah di tanda tangan, mama masih simpan berkasnya" - mama mertua.

"Dasar kecentilan! Gak bisa ya cari cowo lain buat dinikahin lagi?!"

"Gak bisa dong, Chanyeol ini kan statusnya masih jadi suami gue" Saeron senyum.

"Oh gitu, tapi sayangnya gue gak peduli" gue julurin lidah ke dia.

"Lo!" - Saeron.

"Berani kamu sentuh menantu saya, saya laporkan kamu ke pihak security di bawah" mama mertua narik Saeron ngejauh dari gue.

"Sana pulang! Kehadiran lo disini tuh udah gak diharepin lagi, jadi buat apa lo masih berani kesini? Masih punya muka lo?"

"Aku bawain lilin aromatherapy buat mama, mama suka koleksi lilin ini kan? Ada aroma lavender buat relaksasi," Saeron duduk sambil ngeluarin isi paper bagnya.

"Saya memang suka mengoleksi lilin aromatherapy, tapi saya hanya mau menerima pemberian dari menantu saya" - mama mertua.

"Mama apa sih? Aku kan menantu mama juga," Saeron ketawa sambil nyusun lilinnya di rak.

"Siapa yang suruh lo naroh lilin itu disitu? Itu rak gue yang beli, jadi cuma barang-barang gue aja yang boleh ditaroh disitu!" Gue masukin semua lilin dari dia ke paper bag lagi.

"Apa sih?! Emang ini rumah lo?! Lo gak bisa seenak jidatnya sendiri ngatur rumah ini!" - Saeron.

"Jelas gue punya hak, lo lupa kalo gue menantu di rumah ini?? Lo yang gak ada hubungan apa-apa di rumah ini mending cabut deh sana, sebelum properti dapur gue melayang semua ke muka lo."

"Silakan," - mama mertua.

"Ish! Awas ya lo, berikutnya gue gak akan biarin lo lolos dari tangan gue!" - Saeron.

"Eh, ini dibawa juga dong! Tong sampah di rumah gue udah penuh, jadi tolong buangin sekalian di bawah" gue senyum sambil balikin paper bagnya ke dia.

"Awas lo!" Saeron keluar sambil bawa paper bagnya.

"Makasih udah diingetin," gue senyum.

"Ampun deh mama sama anak itu, dari dulu gak pernah berubah" mama mertua geleng-geleng terus duduk.

Kepsek - Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang