Bg. 32

990 84 3
                                    

Happy reading^^


"Nah udah, maap ya pak" Haechan balik lagi sambil nyengir.

"Ada lagi yang masih ingin ke kamar mandi?" - Pak Kai.

"Gak ada, pak!"

"Aleta?" Pak Kai liatin gue.

"Gak pak, saya cuma haus" gue nyengir sambil ngambil botol di tas terus minum.

"Baik, kita berangkat sekarang saja pak" Pak Kai ngomong sama supirnya terus kita berangkat.

"Oh iya, pak selama di Yogya kita kemana aja? Mampir Borobudur gak? Terus itu tuh saya mau rasain sensasi naik jip di merapi."

"Masih rahasia dong nanti kamu lihat sendiri saja begitu kita sampai di Yogya," Pak Kai senyum ke gue.

"Mm, iya tau pasti jawabannya sama kayak Pak Kai."

"Ngomong-ngomong terima kasih ya bekal sarapannya, saya jadi merepotkan mama kamu deh" - Pak Kai.

"Ah gak papa, pak! Itu kan sekalian masakin buat saya, Pak Chanyeol sama orang rumah juga" gue senyum.

"Tapi sayang ya, saya tidak bisa jadi menantu mama kamu hanya bisa mencicipi masakannya saja" Pak Kai ketawa sambil ngelirik Pak Chanyeol di depan gue.

"Pak, jangan nanti kalo ngambek bahaya" gue bisik ke Pak Kai terus ketawa.

"Tidur aja tidur," Pak Chanyeol malah ngetekin gue.

"Aleta," - Bu Krystal.

"Ya, bu?"

"Kalau kamu butuh sesuatu yang mendesak, kamu bisa langsung bilang ke saya ya" - Bu Krystal.

"Iya, bu pasti" gue senyum.

"Murid perempuan yang lain juga, kalau ada kebutuhan mendesak seperti roti bakar dan yang lainnya langsung bilang ke saya" - Bu Krystal.

"Baik, bu!"

"Kamu mau apa?" - Pak Chanyeol.

"Cari kain yang buat selimut, kemana ya?" Gue ngaduk-ngaduk isi tas ransel dia.

"Ini udah dikeluarin, kenapa diaduk-aduk?" - Pak Chanyeol.

"Kan gak tau, udah dibenerin kok" gue nyengir sambil balikin ransel dia.

"Mau dipake sekarang?" - Pak Chanyeol.

"Gak, mau disiapin aja."

"Oh iya saya kan tadi mau bagiin sarapan kok bisa lupa," - Pak Kai.

"Mau saya bantuin gak, pak?"

"Boleh nih, kamu bagiin deretan kamu ya" Pak Kai ngasih plastik gede isi nasi kotak ke gue.

"Oke," gue bagiin nasi kotaknya sampe ke bangku paling belakang terus balik lagi ke depan.

"Ini gimana sih bagiinnya?! Masa temen gue gak dapet!" Yeri tiba-tiba teriak dari belakang.

"Kurang ya?" Pak Kai liatin gue.

"Pas kok pak, saya yakin udah bener tadi bagiinnya."

"Halah paling juga ditilep tuh, dia makan dua box" - Yeri.

"Eh lo jangan asal tuduh ya! Ngapain gue nilep nasi kotak?! Kurang kerjaan aja! Lagian kalo gue nilep nasi kotak juga guru-guru yang ada di depan sini tau!"

"Halah sok baik, sok polos! Mana buktinya kalo lo gak nilep nasi kotak?!" - Yeri.

"Saya juga ingin bertanya, apa kamu bisa membuktikan kalau Aleta mengambil nasi kotak jatah teman kamu?" Pak Chanyeol berdiri terus natap Yeri tajem.

Kepsek - Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang