P A R T - 1 9

194 29 240
                                    

Akang teteh sadaya na, wilujeng sumping kadieu. Sok dibaca atuh part anyar dina ieu carita UvU

____________________________________________________

Kami kembali fokus membaca buku buku yg sekiranya kami perlu untuk ujian kali ini, ah terlalu banyak materi yg kami harus pahami.

Aku membuka halaman selanjutnya dari buku yg kubaca & menemukan selembar kertas kosong waktu itu.

Sampai sekarang, bahkan aku tak tau kenapa kertas ini ada di dalam bukuku ini. Kurasa ada sesuatu dengan kertas ini, namun aku sendiri juga tak tau apa.

Mungkinkah . . . .

Ada cara penulisan khusus yg jarang di ketahui banyak orang, menulis transparan, biasanya dipakai untuk pesan rahasia.

Bisa saja orang itu menggunakan cara tersebut pada kertas ini, bukan? Namun kalau iya, untuk apa?

Apa pesan rahasia yg coba diberitahu oleh orang tersebut?

Aku pun mendekatkan kertas tersebut ke hidung ku, aku pun mencium aroma yg seharusnya tak ada disana.

Wangi perpaduan antara cuka dan lemon.

Benar dugaanku, ada sebuah pesan rahasia yg tertulis di kertas ini. Namun dari siapa?

"Solar, untuk apa kau menciumi kertas itu?" tanya Hiyra tiba2, aku pun segera menyimpan kembali kertas itu & menggeleng.

"Bukan apa2, hanya saja bau kertas ini aneh," jawabku sambil tersenyum kikuk, ia pun mengangguk & kembali melanjutkan bacaannya tersebut.

"Ku kira, kau sudah jatuh cinta pada kertas itu," komentar Clara.

Aku pun menatapnya datar. "Tentu saja, tidak. Masa iya, aku mencintai kertas?"

"Kan siapa tau, kau sudah sangat frustrasi karena hidup mu yg terlalu menyedihkan. Jadi kau memutuskan untuk berpacaran dengan selembar kertas---" Aku pun melemparkan sebuah kertas bekas coretan rumus perhitungan saham yg berbentuk seperti bola kearah Clara.

"Sembarangan, hidupku tak sesedih itu!"

"Ouch, kepala ku semakin pusing karena kau melemparkan kertas berisi catatan perhitungan saham," gerutu Clara.

"Ada-ada saja," celetuk Stella.

"Namanya juga Clara," ucap Auza.

"Sudahlah, kembali fokus. Kasian jika ada orang yg gagal konsentrasi karena ulah kalian," ucap Rasya

Aku pun berdecih kesal karena Clara & kembali membaca materi ujian. Meskipun begitu, rasanya ada yg mengganjal di hatiku.

Terutama tentang kertas itu.

Aku harus segera mencari tau apa isi pesan nya. Meskipun aku merasa, semua sudah terlambat.

-  $ $ $  -

Setelah jam makan siang selesai, aku & Ice memutuskan untuk pulang ke kamar. Ini kesempatan bagus untuk mencari tau isi dari surat tersebut.

"Hei Ice, aku ingin berendam air hangat di bathtub. Kau ingin masuk dulu atau tidak? Aku akan lama soalnya." Ice pun mengangguk & masuk ke dalam.

Nah, bagus. Aku bisa mengambil kertasnya terlebih dahulu sebelum ia keluar dari sana.

Aku membuka buku dimana tempat kertas itu diselipkan & melipatnya agar muat di saku bajuku. Tak lupa aku mengambil pemantik spiritus yg ku pinjam dari Cahaya, lebih tepatnya kucuri sih, hehe.

SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang