P A R T - 2 3

198 28 205
                                    

____________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________________________

DORR!!!

Ice yg sudah siap siaga dari tadi pun langsung menghindar & menarik pelatuk senapan bohongan tersebut pada dahan pohon asal serangan tadi.

"ADUH SAKIT!" seru seseorang yg terjatuh akibat serangan dari Ice, ia seperti nya adalah anggota tim Red yg terjatuh ke semak2.

"Ck, noob," cibir Ice.

Lalu, keluarlah seorang pemuda memakai band warna merah yg terikat pada pangkal lengan kirinya dari semak2 tersebut.

"Sial kau, Ice. Kau tau kan, sakit sekali jatuh dari atas sana!" omelnya, namun Ice mengabaikannya & menembaknya tepat ke arah sensor yg berada di dada kirinya.

"Argh! Aku mati! Masa Supra yg selalu bisa ini gagal?!" omelnya, Ice pun berdecih.

"Makanya waspada."

Yeah, peraturan dasar. Jika kami telah tertembak tepat pada sensor, maka kami dinyatakan gugur. Senjata kami pun langsung ter-shutdown.

"Menyebalkan, lihat saja nanti!" Supra pun pergi meninggalkan tempatnya & pergi menuju lapangan awal.

"1 dari 5, masih ada 4 orang lagi yg harus kita waspadai," ucap Stella.

"Aku yakin, mereka berada disekitar sini. Jadi tetap waspada, aku tak mau kehilangan anggota," ucap Ice, kami pun mengangguk.

Kelompok yg paling bertahan & menghabisi kelompok lain akan mendapat nilai tambahan, hal ini pasti akan sangat sulit.

Kami pun kembali berjalan menyusuri hutan secara perlahan & waspada, kita tak tau jebakan apa yg dipasang disekitar sini.

Aku berjalan sembari memerhatikan keadaan sekitar, khawatir anggota kelompok lain tiba2 menyerang kami.

Tiba2 Gopal menarik tangan ku, aku hampir saja terjungkal ke belakang. Untung ia menahan ku, kalau tidak aku sudah jatuh ke hamparan daun yg tertutupi salju setebal 1 cm.

Sekian detik aku terdiam, belum sadar apa yg terjadi. Otak ku seakan membeku, ini terlalu dekat.

"Ekhem. We're on mission guys, you can do this lovey-dovey thingy right after we finished." Setelah mengatakan itu, Ice kembali melihat sekitar.

Aku pun tersentak & segera menjauh dari Gopal, memalukan sekali! Argh . . . kurasa wajahku sudah merah seperti tomat karena malu!

"Em . . . kenapa kau menarikku tadi?"

Gopal pun menghela nafasnya. "Kau begitu fokus dengan keberadaan lawan, hingga tak memerhatikan jalan mu."

Aku yg masih belum paham maksud ucapan Gopal pun segera menengok ke depan, ternyata ada lubang yg cukup besar.

SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang