Happy reading, spam voment juga. Follow? Ntar klo mau follback, minta aja. Tapi klo di unfoll ya, Ara bales unfoll lah.
Gelud onlen? Kuy lah :V
____________________________________________________
Kami masih dalam perjalanan kembali ke akademi, aku hanya diam menikmati indahnya kota ini di malam hari.
"Sol, jam berapa sekarang?"
Aku pun melihat kearah jam tangan Rolex pemberian Samantha saat ulang tahun ku yg ketiga belas, "jam 20 : 50, kurasa kita akan terlambat tiba di akademi." Aku menghela napas, seharusnya aku tolak saja tawarannya tadi.
Cahaya pun berdehem. "Kencangkan sabuk mu, kita akan tiba disana 5 menit lagi." Mata ku terbelalak lebar, ia tak sedang bercanda kan? Jarak dari sini ke akademi kan masih jauh!
"Kau serius?!"
"Tentu saja! Tapi tak ada pilihan lain! Aku akan gunakan kecepatan tinggi, jadi duduk manis ya?"
"Kau sudah tidak waras, ya?!"
"Aku masih waras! Kalau jalan kosong seperti ini terus, kita akan lebih mudah sampai!" Cahaya pun langsung menginjak pedal gasnya dalam, aku pun terkejut seakan jantung ku ini hendak melompat.
"Bagaimana kalau ada mobil lain?!"
"Kita tabrak saja mereka semua!"
"Apa?!"
"Bercanda!"
Apa ia gila?! Dalam situasi tengah berkendara dengan kecepatan di luar batas normal & menantang maut ini ia sempat-sempatnya bercanda?!
Mobil melaju dengan begitu cepat hingga aku tak tau berapa kecepatan yg ditempuh, namun yg pasti ini sudah lebih dari 120 km/jam.
Selama 5 menit kami berkendara dengan kecepatan yg tak dapat dimaklumi oleh manusia, akhirnya kami tiba juga di dekat akademi. Akhirnya ia memperlambat laju mobilnya.
"Cahaya, kalau kau ingin mati, tolong jangan ajak aku."
"Aku tidak pernah mengajakmu mati bersama, tau! Kita ini sedang buru-buru!"
"Ugh . . . kau supir yg buruk, kenapa kau bisa mendapat SIM, huh?"
"Aku memang bukan supir, nona Yeussa. Aku ini adik kelasmu & aku ini pengendara yg baik, hanya saja kali ini terdesak!"
"Iya aku tau, tapi jangan lakukan itu lagi! Kau tidak ingin celaka, kan?"
"Huft . . . maaf."
Tak ada perbincangan lagi setelah itu, bahkan hingga kami sudah kembali ke lorong pertemuan antara dorm siswa & siswi juga sekolah. Hanya ada keheningan yg membuat canggung.
"Vielen dank, Cahaya. You made this day very special for me, I think this is the best day I ever had in my life." Ucapku memecah keheningan, tak lupa aku mengulas senyumku.
Ia pun tersenyum. "Don't thank me, i didn't do anything. I'm glad you're happy, see ya tomorrow." Ia pun berjalan menuju dorm siswa.
"See ya." Aku pun segera kembali ke dorm siswi & pergi ke kamar ku. Saat aku membuka pintu, ternyata Ice sedang tidur. Jadi aku langsung bersiap untuk mandi agar dapat segera tidur.
- $ $ $ -
"Jadi, kau semalam kemana?" tanya Ice saat kami sedang berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]
FanfictionBoboiboy Fanfiction! Solar Alecca Yeussa, seorang gadis cantik yang baru saja pindah ke TAPOPS ACADEMY, sebuah sekolah berasrama termewah yang pernah dibangun di muka bumi ini. Tanpa sengaja ia harus berurusan Thorn Annelicia Vladimir, aktris cilik...