SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]

B O N U S # 3

Hanya untuk yang memilih ending pertama & bagi saudara/i ku yang muslim, berhubung Ramadhan Ara harap baca part ini pas malam.

Kenapa? Banyak BANGET adegan UwU

Special chapt for all CaSol (?) shipper
Zara Aishada presents :
"Graduation"
.
.
.
.

~ Happy reading ~
·
·
·
·

"Tak kusangka hari ini adalah hari pengumuman kelulusan!" ucap Ice, aku pun mengangguk.

"Waktu begitu cepat berlalu, ya? Padahal rasanya baru saja kemarin kita bertemu," balasku.

"Kemarin kita memang bertemu, setiap saat kita bertemu. Kita kan satu kamar." Aku pun menepuk jidatku, Ice yang salah menangkap kalimatku atau kalimatku yang terlalu rancu?

"Maksudku, baru saja berkenalan."

"Makanya bilang yang jelas, jangan sepotong-sepotong kalimatmu."

Kami pun memasuki ruang kelas, ntah keberuntungan apa hingga aku bisa sekelas dengan Ice & Gopal lagi.

Kelas XII A, disanalah kelasku & tak lama lagi kami akan lulus dari akademi ini.

"Pagi kalian," sapa Glacier begitu kami memasuki kelas.

"Pagi juga, Lace," balasku.

Hari ini kami memang masuk kelas, bukan untuk sekolah karena kami sudah melakukan ujian kelulusan, namun untuk pengumuman kelulusan.

Jadi, kami diminta mengenakan seragam hari senin karena setelah menerima kertas nilai & kelulusan akan ada sesi foto.

Kami pun segera duduk di kursi kami. Sambil menunggu ada guru yang masuk, kami pun berbincang ringan.

Tap!

Mrs. Reyde memasuki kelas dengan membawa 10 amplop berisi surat pengumuman, Stella selaku ketua kelas pun berdiri yang kemudian diikuti oleh lainnya.

"Greeting! Morning Mrs. Reyde!"

Iris birunya meneliti setiap sudut kelas sebelum mengangguk & kami pun kembali duduk.

"If I call your name, take your result envelope Immediately or I'll skip yours."

"Azukawa Glacier." Glacier pun segera bangkit dari kursinya & berjalan kearah meja guru untuk mengambil amplop miliknya.

"Claretta Maghviratu."

Walaupun dulu Clara bersekongkol dengan Thorn beserta gengnya, ia hanya mendapat surat peringatan dari sekolah.

Lain hal dengan Thorn, ia langsung dipindahkan ke sekolah berasrama di pedesaan oleh lord Amato begitu masa skors mereka selesai.

"FrostFire Zevadion."

Pemuda energik tersebut segera maju, walaupun ekspresi tegang tercetak jelas di wajahnya.

"Gopal Uday Suryamada."

"Hei Gopal! Beri tahu kami hasil punyamu nanti!" bisik Ice sebelum pemuda kelahiran India itu maju, yang diangguki olehnya.

"Icelynn Giovanni Axel."

Gadis yang duduk disebelahku itu segera bangkit dari kursinya, ia sempat melakukan tos punggung tangan dengan Gopal begitu berpapasan.

"Berapa nilaimu?" tanyaku pada Gopal, dia pun terkekeh.

"Nanti saja setelah sesi foto selesai, jadi kita bisa lihat bersama sambil nongkrong di café," jawab Gopal.

Aku mengangguk, itu ide yang cukup bagus mengingat akhir-akhir ini kami jarang berkumpul bersama karena sibuk dengan persiapan kelulusan.