P A R T - 2 2

188 28 185
                                    

____________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________________________

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, namun tetap saja perasaan tadi tidak menghilang dari benakku.

Siapa sebenarnya gadis itu? Apakah itu adalah gadis yg Cahaya sukai? Kalau iya, berarti bagus. Akhirnya ia dapat bersama orang yg ia sayangi.

Ah, kapan aku akan menyusulnya? Kurasa hal itu tidak penting, aku bisa hidup tanpa harus berurusan dengan masalah percintaan.

Saat ini aku harus fokus sekolah, lalu setelah lulus aku akan melanjutkan pendidikan ke universitas. Kurasa aku tak punya waktu untuk merasakan asmara.

Meskipun sebenarnya aku sangat ingin merasakannya, namun beban lainnya masih banyak.

Setelah lulus kuliah, aku juga harus mengambil alih tiga perempat perusahaan secara permanen.

Aku memang tak akan merasakannya, kalaupun aku menikah nanti . . . kurasa itu hanya demi kepentingan perusahaan milik ibuku.

Aku harus mengorbankan seluruh hidupku demi perusahaan keluarga, harus. Sudah cukup aku menderita saat kecil, jangan sampai aku tersiksa untuk kedua kalinya.

"HEI NONA SOLAR! KAU INI SUDAH TULI ATAU APA?!"

"EHAKUCANTIKSEKALI!"

Aku pun terjungkal dari kursi akibat Ice yg tiba2 meneriakiku. Ah, sudah mana aku melatah tadi.

"Ugh, Ice! Jangan membuatku mati terkena serangan jantung! Kenapa kau tidak memanggil ku biasa saja, sih?!" protesku, Ice berdecih.

"Permisi, Nona Yeussa. Aku sudah belasan kali memanggil nama mu, tapi tetap tak mendengar. Jadi ku pikir, kau perlu jasa gratis menemui malaikat maut," jawab Ice asal.

"Ish, rasanya aku ingin memberikan mu kepada Bloody Black Ghost!" ujarku geram.

"Hah? Hantu? Aku tak takut hantu, Sol. Kalau kau ingin melempar seseorang pada hantu, lebih baik kau lempar Hali saja!"

"Itu hanya julukannya saja, bukan hantu sungguhan! Ia adalah seorang psikopat yg selalu datang & pergi tiba2 seperti Hantu!"

"Kau terlalu banyak membaca novel misteri, lupakan saja. Tak ada hal itu di dunia nyata."

"Ah sudahlah, itu tidak penting. Kau kenapa melamun, hm?"

"Ntahlah, aku juga tak tau."

Dia menatapku bingung. "Lah?"

"Jangan pikirkan aku, urus dirimu dulu. Dan memangnya maskermu tidak retak, Ice?" tanyaku heran, ia menggeleng.

"Tidak akan, aku sudah pernah mencobanya & masker ini tidak retak," ucap Ice tenang.

"Kau ini sedang galau, Sol?" Aku menggeleng, galau apanya? Aku bahkan tak tau aku ini kenapa.

"Hm, ya sudah. By the way, aku lapar. Temani aku yuk," ajak Ice.

SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang