P A R T - 0 0

1.1K 74 55
                                    

"Solar! Aku menyukai mu! Mau kah kau menjadi pacar ku?"

Ck, pertanyaan itu lagi. Aku muak dengan semua pernyataan sampah itu, dasar buaya potong

"Aku tidak mau"

"Bagaimana kalau kita pergi ke carnaval malam ini?"

Cih..... orang ini. Tak tau apa aku sudah risih dengan nya? Ayolah, aku dari tadi ingin ke toilet tapi tertunda gara2 manusia satu ini

"Ich beschäftig"

"Kalau begitu mau shopping?? Aku akan belikan apapun yg kau mau"

"Aku lebih kaya dari mu & menyingkir dari jalan ku, aku muak melihat mu"

Siswa tersebut pun pergi dengan raut muka kecewa, apa peduli ku? Aku tetap saja berjalan di lorong tersebut

"Fraulein!!"

Langkah ku pun terhenti, aku amat mengenali siapa yg memanggil ku tanpa harus melihat siapa pelaku nya

"Oh, kau sudah selesai? Sebentar, aku ingin ke toilet dulu" ucapku

Kalian ingin tau dia siapa? Dia adalah Samantha, gadis yg di tunjuk oleh ibuku sebagai pelayan pribadi ku.

Ia sebenarnya lebih kuanggap kakak sih daripada pelayan, bahkan ibuku saja menyekolahkan Samantha di tempat yg sama dengan ku.

Sering aku mengatakan padanya untuk berhenti memanggil ku fraulein karena terlalu formal & panggil saja dengan nama ku, namun ia menolak karena menurutnya tidak sopan.

Setelah beberapa lama, urusan ku pun sudah selesai & aku pun kembali ke lorong tempat Samantha menunggu ku tadi

"Ayo"

Kami pun pergi menuju parkiran dimana disana ada mobil lamborghini milik ku & juga mr. Klein yg tak lain ialah supir pribadi ku

"Guten tag, fraulein" ucap mr. Klein saat membukakan pintu penumpang lalu membungkuk memberi hormat

Aku hanya tersenyum samar lalu segera masuk ke dalam mobil, Samantha duduk di kursi sebelah pengemudi

Sebenarnya aku lelah dengan semua formalitas ini, namun yeah namanya juga penerus salah satu perusahaan terbesar. Hidup penuh tata krama

"Oh ya, fraulein. Kata nyonya, kau di tunggu di ruang kerjanya" ucap Samantha tiba2

"Oh? Tidak biasanya ibu memanggil ku. Ada apa memang?" Balas ku

"Mana ku tau ya, fraulein" jawabnya

Aku pun memilih kembali menatap pemandangan, kota kelahiran ku ini memang indah.

"Hei Samantha, aku bosan"

"Yeah, tapi jangan sampai kau bosan  lalu meledakkan lab mu lagi fraulein. Aku takut rumah akan ikut meledak"

"Hahaha, basement ku kan dirancang dan dibuat dengan material terbaik di dunia. Tahan ledakkan sebesar apapun, justru aku malah ingin menguji batas maksimal dari basement ku itu"

"nyonya besar akan langsung mencabut blackcard mu kalau hal itu sampai terjadi"

Mobil ku pun berhenti di depan pintu gerbang & para security pun segera membukakan pintu, setelah itu pun mobil ku memasuki daerah mansion

Mobil berhenti di depan teras rumah, aku pun segera turun. Setelah itu mobil pun kembali melaju untuk mencapai garasi

Saat aku ingin membuka pintu mansion, aku kembali terpikir. Untuk apa ibu memanggil ku?

SCHOOL FOR THE RICHEST [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang