Bulan Mei ini, aku dan Dokter Gu sama-sama sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing, tetapi seperti yang dikatakan oleh Dokter Gu, "Besok adalah besok. Ada begitu banyak besok. Bagaimanapun juga, kita berdua sudah sangat sibuk, maka biarkan saja badai datang lebih kencang!"
Mengenai pernikahan, aku dan Dokter Gu memutuskan untuk tidak mengganggu kedua orang tua kami masing-masing, kami berdua akan membereskannya sendiri.
Pada saat akhir pekan, aku dan Dokter Gu membuka dua botol Budweiser, meletakkannya di atas meja, duduk saling berseberangan satu sama lain, dan saling bersulang dengan gelas kami masing-masing.
(Budweiser, kadang-kadang disebut Bud saja, adalah sebuah merek bir putih [pale lager] terkenal di dunia yang dimiliki oleh perusahaan Anheuser-Busch yang berpusat di kota St. Louis, . Budweiser dibuat dengan sebuah proporsi campuran beras ke dalam fermentasi biji gandum.)
"Mari kita bersulang, Tuan Gu!"
"Mari kita bersulang, Nyonya Gu."
Setumpuk kertas A4 untuk masing-masing orang, dan kami berduapun mulai bekerja.
Dokter Gu bertanggung jawab untuk mengurusi masalah hotel, aku bertanggung jawab untuk mengatur daftar tamu yang akan diundang, Dokter Gu bertanggung jawab untuk mengatur menu makanan, aku bertanggung jawab untuk undangan dan manisan atau permen yang akan dibagikan pada saat pernikahan nanti, Dokter Gu bertanggung jawab untuk Event Organizer pernikahan kami nanti, dan aku bertanggung jawab untuk dekorasi di gedung pernikahan kami nanti ...
Pada saat Dokter Gu melanjutkan operasinya, aku menyelesaikan sidang disertasiku, pada saat Dokter Gu mempresentasikan laporannya, aku sedang melakukan pekerjaanku ...
Pernikahan memang benar-benar merupakan suatu hal yang sangat melelahkan. Setiap hari ketika kami berdua pulang kerja, kami mengadakan undian dengan permainan 'batu-gunting-kertas'. Pemenangnya akan mendapat giliran untuk mandi terlebih dulu. Ketika pihak yang kalah akhirnya mendapat giliran untuk mandi, si pemenang sudah tidur dengan lelapnya.
Kedua orang tua kami berulangkali mengatakan bahwa mereka ingin membantu, tetapi Dokter Gu dengan tenang berkata, "Kalian berempat tenangkan saja pikiran kalian untuk tugas kalian masing-masing, bawa saja amplop merah kalian ke pernikahan kami ketika waktunya tiba nanti."
Kemudian Dokter Gu pulang dan berkata kepadaku, "Nyonya Gu, kau harus bertahan!"
Aku menepuk pundak Dokter Gu dengan bangga, "Aku tidak takut, karena aku memilikimu!"
Kira-kira pada saat pernikahan kami berdua sudah ditetapkan, kami berdua berbaring di atas tempat tidur lebih awal dan sama-sama merasa bingung.
Aku berkata, "Jika pernikahan itu direncanakan sendiri oleh kedua belah pihak yang bersangkutan, tidak akan ada begitu banyak anak-anak muda yang memutuskan untuk bercerai dengan santainya." Untuk menikah saja butuh banyak perjuangan, bagaimana mungkin rela untuk kemudian bercerai.
Sepanjang pernikahan kami berdua, mulai dari awal persiapan pernikahan hingga sampai pada akhir, berat badan Dokter Gu turun sebanyak 6 kati, dan aku juga kehilangan berat badan sebesar 5 kati.
Pada saat hari dimana kami berdua mencoba gaun pengantin, Dokter Gu menatap cermin rias dan berkata, "Yah, pernikahan benar-benar membentuk tubuh juga hati seseorang."
Pada paruh pertama resepsi pernikahan kami, semuanya relatif masih berjalan dengan lancar, melihat kembali perjalanan cinta kami berdua, teman dan keluarga memberi selamat, dan menyajikan teh untuk mertua. Pembawa acara pesta pernikahan kami berdua adalah seorang pemuda yang ahli di bidang sastra yang sangat romantis (aih, aku jadi malu ...), secara khusus, pemuda itu memiliki kebebasan dalam berekspresi, dan hal itu cukup menjadi ujian bagi pasangan baru, utamanya aku dan Dokter Gu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Terjemahan] The Oath of Love (Entrust the Rest of My Life to You) vol. 1
RomanceDulu aku berpikir bahwa seumur hidupku aku tidak dapat menemukannya - dunia sangat luas, dan aku menjalani kehidupanku dengan perlahan-lahan, bagaimana jika aku tidak dapat bertemu dengan orang yang aku cintai? Sejak aku mendengar 'lebih dari 3 mili...