Bab 40 - Panggilan Terakhir

891 45 0
                                    

Sebelum kembali ke rumah dari liburan, di kedai kopi.

Aku duduk di hadapan An Fei. An Fei menatap cangkir kopinya dan bicara perlahan-lahan mengenai pandangan sekilasnya mengenai Shao Jiang ketika An Fei pertama kali tiba di Tiongkok dengan menggunakan bahasa Inggris dengan aksen yang sulit untuk dikenali. Di kampung halaman An Fei, cinta itu hangat dan murni seperti anggur, maka ketika An Fei bertemu dengan Shao Jiang, An Fei memutuskan untuk tinggal di Tiongkok.

An Fei adalah seorang gadis yang cantik yang memiliki kulit yang bagus dan sehat serta memiliki kepribadian yang hangat dari Prancis Selatan. Sekarang, An Fei tidak lagi bicara dengan malu-malu seperti sebelumnya, tetapi dengan suara yang rendah dan keanggunan yang bermartabat.

"Orang-orang Tiongkok sangat aneh, seorang gadis, pertama tergantung pada pendidikannya, kemudian latar belakang keluarganya, akhirnya melihat apakah ada pekerjaan yang bagus. Standar pekerjaan yang bagus adalah kelayakan. Bahkan jika kamu sebenarnya tidak menyukai pekerjaan itu, selama pekerjaan itu layak, kamu akan tetap bekerja di tempat itu."

An Fei tidak mampu beradaptasi dengan kesombongan khas yang dimiliki oleh masyarakat Tiongkok. Tetapi masih mengejar Shao Jiang dan mendaftar menjadi seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas H. An Fei melepaskan jurusan favoritnya dan belajar manajemen. Setelah lulus, An Fei pergi ke sebuah perusahaan asing. Dengan gajinya yang sepertinya tinggi, An Fei merindukan tempat pembuatan anggur di kampung halamannya di tengah-tengah hubungannya yang rumit dengan teman-teman di kantornya.

"Aku tidak tahu mengapa orang lain merasa iri kepadaku, apakah mereka berpikir bahwa aku adalah Du Lala dalam kehidupan nyata?"

(Du Lala, adalah tokoh utama dalam novel yang berjudul 'Kemajuan Du Lala'; adalah tipikal yang mewakili kelas menengah. Du Lala yang tidak memiliki latar belakang ini memiliki pendidikan yang bagus, memiliki IQ dan EQ yang sangat tinggi, dan berusaha dengan caranya sendiri.)

An Fei selalu menjaga hubungannya dengan Shao Jiang sebagai teman dekat daripada sebagai lawan jenis, berusaha keras untuk menjadikan dirinya seorang yang bermartabat, wanita sempurna yang stabil dan cerdas. Ketika An Fei merasa bahwa dirinya cocok dengan Shao Jiang, Shao Jiang berkata kepada An Fei, "Kamu bukanlah orangnya."

An Fei mengatakan bahwa Shao Jiang adalah alasan utamanya untuk tinggal jauh dari keluarganya, untuk melepaskan pekerjaan yang disukainya, dan untuk hidup dengan sederhana. An Fei menatapku dan berkata dengan suara yang lirih, "Tolonglah – tolonglah –"

Hatiku tiba-tiba merasa kasihan pada gadis ini.

Hubungan yang dijalin oleh mahasiswa asing di kampus-kampus biasanya berlangsung panas dan tidak bertahan lama. Hubungan yang dijalin oleh An Fei bertahan untuk jangka waktu yang lama dan jarang ditemukan yang seperti ini, tetapi aku menjadi pendengar pertama dari semua keluhan dan kebingungan An Fei selama ini.

Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan secara akurat 'menanyakan apa yang mereka butuhkan'. Aku hanya dapat melihat keluar jendela. Dokter Gu sedang berjalan melewati penyeberangan jalan dan matanya terlihat cerah, "Tunanganku. Aku mencintainya, sangat mencintainya."

An Fei memperhatikan Dokter Gu dan ekspresinya sangat tidak mudah untuk diartikan. Aku mengucapkan selamat tinggal pada An Fei dan pergi keluar untuk menemui Dokter Gu. Dokter Gu mengajakku untuk memberi penghormatan kepada kakek dan nenekku.

===

Kami berdua berjalan berdampingan dan tetap terdiam selama beberapa saat. Dokter Gu bertanya, "Kamu sedikit tertekan."

Aku memikirkan air mata yang baru saja ditumpahkan oleh An Fei dan mengamit lengan Dokter Gu, "Seorang Perancis, demi seorang Tiongkok, tinggal di Tiongkok dan banyak berubah demi orang itu, tetapi orang Tiongkok itu tidak menginginkannya."

[Terjemahan] The Oath of Love (Entrust the Rest of My Life to You) vol. 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang