Bab 18 - Berjalan-jalan di Kota S

1.4K 69 4
                                    

Hari berikutnya, aku bangun pada pukul enam dan memperhatikan langit-langit kamarku.

Dari tirai jendela, sinar matahari pagi menerangi ke dalam kamar. Mendengarkan suara napas Xiao Cao yang teratur di sampingku, membuatku terhipnotis dan kembali tidur sampai ponselku bergetar. Aku meraih ponselku, dan memperhatikan layar ponselku itu dan segala sesuatu yang terjadi semalam kembali muncul dalam ingatanku.

"Halo?"

"..." (otakku masih dalam proses mencerna apa yang sedang terjadi)

"Lin Zhixiao."

"Oh."

"... Siapa aku?"

"... Dokter Gu."

"..." Aku bahkan dapat merasakan ekspresi tidak berdaya dokter Gu melalui ponsel, "Pekerjaanku sudah selesai."

"Aku – berada di asrama, di atas tempat tidur. Aku bangun terlalu pagi tadi, hanya belum bangkit dari tempat tidurku ..."

"Aku bisa mendengarnya."

Melalui panggilan telepon ini, aku dapat mendengar arus lalu-lintas di jalan, langkah kaki dokter Gu menuju stasiun kereta bawah tanah, dan suara gesekan kartu kereta bawah tanah. Kesadaranku mulai pulih, dan hatiku mulai bersemangat dan memanggil dengan lembut, "Gu Wei."

"Hmm."

"Apa yang ada di pergelangan tanganmu?"

"Seikat manik-manik. Apa kamu takut aku akan lari?"

"Ai, untuk berjaga-jaga jika ada seekor siluman rubah milenium ..." Aku mengedipkan mataku beberapa kali.

Suara tertawa terdengar dari seberang sana, "Apa kamu berpikir kita dapat menghalanginya hanya dengan mengenakan gelang Buddha?"

"Nenekku membaca Sutra Hati sebanyak 108 kali setiap harinya."

(Sutra Hati (menurut bahasa Sansekerta: प्रज्ञापारमिताहृदयसूत्र Prajñāpāramitāhṛdayasūtra atau dalam bahasa China: 心 Xīn Jīng) adalah sebuah sutra yang terkenal dalam Buddhisme Mahayana. Judul dalam bahasa Sansekerta adalah Prajñāpāramitāhṛdayasūtra, yang dapat diterjemahkan sebagai Hati yang Sempurna dan Bijaksana.)

"..."

Sambungan telepon kami hening selama sesaat, "Apa rencanamu hari ini?"

"Tidak ada."

"Kita – "

"Oh, nanti malam ada upacara penyambutan mahasiswa baru."

"..." Aku mendengar suara dokter Gu di tengah-tengah keramaian, "Kereta bawah tanahnya sudah datang, aku akan sampai di kampusmu dalam waktu 45 menit."

Gu Wei menutup ponselnya, meninggalkanku yang seperti belut tersengat listrik di atas tempat tidur. Aku segera bangkit dari tempat tidur.

Hari ini adalah hari pertama kami sebagai pasangan kekasih. Pemeran utama pria yang sulit untuk berkata-kata dan pemeran utama wanita yang terlalu panik ...

Aku segera mandi dan mengganti pakaianku, berlari menuju pintu gerbang kampus. Ketika aku sampai di pintu gerbang kampus, dokter Gu sudah ada di sana.

Pada saat aku melihat dokter Gu, hatiku tiba-tiba berdebar karena gembira. Dokter Gu berdiri di tepi jalan dengan tubuhnya yang tegak, menundukkan kepalanya, dan memainkan ponselnya. Wajah dokter Gu cerah, ekspresinya tenang, seolah kencan kami saat ini hanyalah merupakan akhir pekan yang sudah biasa bagi kami.

Dokter Gu sepertinya melihat sesuatu, tersenyum, dan menengadah. Dokter Gu-pun perlahan-lahan berjalan ke arahku, sama seperti apa yang dia lakukan kepadaku setiap pagi di rumah sakit.

[Terjemahan] The Oath of Love (Entrust the Rest of My Life to You) vol. 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang