8 Maret 2009
Tiga hari yang lalu, untuk pertama kalinya, Guru Lin bangun dari tempat tidur setelah operasi. Pada hari kelima, beliau sudah bisa berjalan dengan terpincang-pincang. Proses penyembuhan beliau berjalan dengan cepat. Pada saat yang bersamaan, dokter Gu dan keluargaku secara berangsur-angsur menjadi semakin dekat. Ketika dokter Gu melihat kami di pintu masuk bangsal, dia akan bercanda dengan Guru Lin, "Kemanapun anda pergi, dua penjaga spesial VIP ini akan selalu mengikuti anda."
Pada hari kedelapan setelah operasi, Guru Lin sudah bisa berjalan dengan sangat pelan. Beliau bisa berjalan di jalanan yang lurus tanpa bantuanku. Ketika kami melewati pintu ruangan dokter, ayah menggenggam tanganku, "Lihatlah."
Jantungku berdebar kencang, "Apakah Guru Lin sudah mengetahuinya ..." dengan sedikit rasa bersalah, aku melirik seorang pria muda yang mengenakan jas berwarna putih duduk di kursi dokter Gu.
"Apa kamu melihat pria muda itu? Dia pria yang tampan."
Aku ingin mengejek ayah. Setelah menderita suatu penyakit, minat ayah terhadap sesuatu dalam hidup telah berubah! Anda bahkan mengajak putrimu untuk melihat seorang pria di depan ruangan orang lain. Aku ingin tahu apakah wanita-wanita paruh baya itu sudah mempengaruhi anda ... Aku melirik ke dalam ruangan dokter dan melihat seorang pria berkulit putih, wajah persegi, dengan memakai kacamata. Aku melontarkan kalimat yang wajar, "Biasa-biasa saja." Dan membantu ayah untuk kembali ke bangsal.
Guru Lin sangat serius pada saat itu, "Dia terlihat baik, seperti seorang bintang film."
Ya, dengan penglihatan anda itu, anda bahkan tidak bisa membedakan antara Tony Leung dengan Sean Lau. Komentar ayah ini terlalu berlebihan.
(Tony Leung dan Sean Lau adalah bintang film Hong Kong)
Aku tidak mengatakan apa-apa, dan tetap memegangi ayah, "Ayah terlalu berlebihan, dokter itu biasa saja." Aku merasa seolah-seolah mereka memergokiku menguntit seorang pria tampan di depan ruangan dokter, jika hal itu terjadi, akan sangat memalukan. Maka akupun memegangi ayah dan mendorong bocah tua ini untuk pergi jauh, "Ayo pergi, ayo pergi, tidak pantas kita berada di sini."
Guru Lin bersikeras, "Sungguh tampan."
Aku mendorong ayah untuk tetap berjalan dan tanpa ragu berkata, "Dia tidak setampan dokter Gu."
Ketika kami sampai di lift, kami berbalik.
Guru Lin mulai menyangkal, "Dokter Gu juga mempesona dan menyenangkan, tetapi wajah pria muda ini lebih tiga dimensi."
Aku: "Ini bukanlah tumpukan kayu!"
Guru Lin: "Dia lebih muda dari dokter Gu."
Aku: "Dokter Gu adalah mahasiswa pascasarjana yang belajar tiga tahun lebih lama daripada dia. Di dunia sekarang ini, teknik dan ketrampilanlah yang lebih dipercaya."
Guru Lin: "Pria muda itu tidak buruk."
Aku: "Dokter Gu yang lebih baik!"
Pada saat itu aku tanpa ragu mengatakannya, seorang perawat yang lewat di sebelah kami melirik kami dengan aneh. Aku merasakan jantungku akan terjatuh ketika aku melihatnya - Dokter Gu hanya berada satu meter jauhnya dari kami, dia sedang tersenyum, jarang-jarang dia tidak mengenakan jas putihnya. Dokter Gu mengenakan jaket berwarna hitam, sweater wol halus berwarna abu-abu, celana jeans, sneaker, dan memegang tas Mizuno. Dokter Gu terlihat seperti seorang mahasiswa.
Pada saat itu, aku ingin menggigit lidahku ...
Dokter Gu sangat kalem, "Latihan hari ini tidaklah buruk. Bagaimana dengan luka paska-operasinya?"
Guru Lin: "Semalam saya tidur nyenyak. Hari ini saya sangat bersemangat. Luka paska-operasinya masih terasa sedikit sakit."
Dokter Gu: "Baik, saya nanti akan memeriksa lukanya. Jika proses penyembuhannya baik, kita bisa melepas tabung pembuangan airnya." Setelah dokter Gu menyelesaikan kalimatnya, dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya, kemudian masuk ke ruangannya.
Selama percakapan antara ayah dan dokter Gu itu, mataku melayang, dan aku berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan diri.
Guru Lin: "Baiklah, Dokter Gu, pria muda ini, juga seorang pria yang baik."
Aku diam-diam tidak setuju dengan pendapat ayah, siapa yang mengatakan bahwa dokter Gu itu sudah tua? Jas putihnya itulah yang membuat dokter Gu terlihat lebih tua, hal itu diperlukan untuk menciptakan citra yang kuat dari seorang dokter.
===
9 Maret 2009
Aku keluar dari pantry dengan membawa sebuah termos dan lewat di depan ruangan dokter. Pintunya terbuka. Aku merasa ingin tahu dan melirik ke dalam. Dokter Gu sedang menatap layar komputer dengan posisi membelakangiku.
Aku selalu merasa bahwa dokter Gu memiliki punggung yang agak bungkuk karena dia terlalu kurus, tetapi hal ini tidak mempengaruhi kepribadiannya yang baik (betapa kontradiktifnya hal itu >_< ...). Jari-jarinya panjang dan rapi, dan lehernya terlihat lebih ramping dan lembut setelah rambutnya dicukur.
Ketika aku menggigit apel di tanganku sambil mengagumi maskulinitas dokter Gu, aku menduga bahwa mungkin karena Apel Fuji merah terlalu renyah untuk dimakan, maka gigitanku pada apel itu terdengar sangat nyaring. Dokter Gu menolehkan kepalanya, maka akupun tertangkap basah dan membeku.
Akan tetapi, aku memiliki sebuah karakter. Angin dan badai yang berkecamuk di dalam hatiku, tidak akan mempengaruhi penampilan luarku yang terlihat tenang. Aku hanyalah salah satu dari sekian banyak orang yang berada di pintu masuk ruangan dokter, dan dokter Gu-pun tidak berpikiran macam-macam. Aku menenangkan diriku sendiri sambil mengangkat kakiku dan bersiap untuk melangkah pergi seolah tidak terjadi apa-apa.
Kemudian, dokter Gu, yang duduk di dalam ruangan dokter, menatapku dan tersenyum. Maka akupun melewatkan kesempatan untuk berpura-pura sebagai orang yang lewat sambil lalu - tetap berdiri di tempatku dengan bodohnya. Tiba-tiba, bibir indah dokter Gu menggumamkan dua kata, 'Sebuah Apel'.
Aku berlari menjauh. Apakah itu karena wajahku terlihat seperti orang bodoh ketika aku menggigit sebuah apel? Atau apakah dokter Gu ingat pada apel yang baru terkupas setengah kulitnya yang aku berikan kepadanya terakhir kali?
Setelah aku kembali ke bangsal, aku memikirkannya dengan sangat keras untuk waktu yang lama, tetapi aku tidak dapat menemukan jawabannya. Maka akupun menyerah untuk berpikir. Aku memutuskan untuk memakan apel hanya ketika aku berada di balkon. Jika tidak di balkon, aku akan memakannya di tempat lain, buah yang aneh ini akan selalu menunjukkan ketidaknormalanku dan akan membuatku malu.
===
Dialog Spesial:
Dokter: Aku melihatmu ketika kamu pergi ke pantry. Pada waktu itu, aku berpikir bahwa tempat ini adalah rumah sakit. Bagaimana bisa kamu terlihat seperti sedang berjalan-jalan di taman? Dan berapa banyak apel yang kamu makan setiap harinya?
(Aku bersumpah aku tidak banyak makan apel, tetapi setiap kali aku memakan apel, aku selalu terpergok olehmu >_< ...)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Terjemahan] The Oath of Love (Entrust the Rest of My Life to You) vol. 1
RomanceDulu aku berpikir bahwa seumur hidupku aku tidak dapat menemukannya - dunia sangat luas, dan aku menjalani kehidupanku dengan perlahan-lahan, bagaimana jika aku tidak dapat bertemu dengan orang yang aku cintai? Sejak aku mendengar 'lebih dari 3 mili...