Happy Reading!!!
📖📖📖Chapter sebelumnya, Takeda dan Diana mendapatkan misi dari Putri Elsa untuk menyamar menjadi rakyat jelata. Namun, misi itu tidak semudah yang dipikirkan. Ternyata uang mereka habis di saat tengah-tengah menjalankan misinya.
Diana dan Takeda ditawarkan oleh wanita yang bernama Nua tempat untuk istirahat, namun dengan syarat Diana harus bekerja di tempat itu.
-----
Kafe tersebut terlihat sangat ramai, para pelanggan ditemani oleh pelayan-pelayan berparas cantik nan manis. Semua pelayan terlihat sangat profesional dalam pekerjaannya, terkecuali, Diana yang seorang bangsawan mencoba melayani rakyat jelata. Ucapan yang dikeluarkannya sangat terpatah-patah, serta raut wajah yang sedikit kesal.
Diana mencoba melayani satu pelanggan, pelanggan itu meminta dituangkan minumannya.
"Bangsawan sepertiku menuangkan pada rakyat jelata?" batin Diana. Pelanggan tersebut melihat Diana yang hanya diam saja.
"Ini adalah misi... ini adalah misi.... Baiklah, dengan senang hati!" ucap Diana sembari mengisi gelas pelanggannya. Namun, Diana berlebihan menuangkan airnya sampai-sampai minuman tersebut mengenai pelanggan.
"Heh? Tidak apa, dilihat-lihat kamu manis juga, tapi sayang, dadamu kecil," puji pelanggan tersebut yang membuat Diana sangat marah. Lantas, Diana mengambil gelas yang berisikan air teh, ia menyiramkan air itu ke muka pelanggan genit tersebut.
"Kau kurang ajar, berani-beraninya kau...." geram Diana sembari naik ke atas meja. Dari belakang Nua datang untuk meredakan suasana dengan memeluk pelanggan tersebut dari belakang.
"Oh? Maaf, dia anak baru, dan masih belum terbiasa. Diana, bisa bawakan minuman yang baru?" ucap Nua sembari memeluk pelanggan tersebut. Sebagai permintaan maaf, Nua akan memberikan servis khusus. Namun, pelanggan tersebut terlihat sangat ketakutan.
-----
Kafe sudah tutup, Diana dan Takeda beristirahat di atap rumah. Diana sangat kesal serta malu dengan kelakuan pelanggan-pelanggan tersebut dan ia menceritakannya kepada Takeda dengan terpatah-patah.
Takeda mencoba menenangkan Diana yang terlihat sedang kesal. "Setidaknya kita dapat makan dan kamar untuk tidur. Lalu kita juga dibayar," ucap Takeda.
"Kamar apa? Ini 'kan cuma loteng kosong," keluh Diana dengan tempat tersebut. Sepertinya bangsawan sering datang ke kafe itu. Takeda merasa cukup nyaman dengan tempat yang mereka gunakan saat ini.
"Kau sih enak, malah bersenang-senang mengobrol dengan gadis itu," ucap Diana. Saat ditanya Takeda kembali bertanya tentang gadis itu, Diana tidak memedulikannya.
Diana benar-benar tidak nyaman dengan tempat tidurnya. Namun, berbeda dengan Takeda. Ia nyaman-nyaman saja dengan keadaannya sekarang karena tidak beda jauh dengan biasanya di sekolah, lalu Takeda tidur dengan nyenyaknya.
"Dasar, dia tidak memedulikan tuannya diperlakukan seperti itu. Harusnya setidaknya...." batin Diana sembari melihat Takeda yang sedang tidur. Tidak jauh dari tempat Diana, terlihat ada seekor kelelawar dan kelelawar itu langsung menghampiri Diana. Namun, ia berhasil menghindar dan duduk di sebelah Takeda.
Diana yang takut jika kelelawar itu menyerangnya lagi, ia memilih untuk tidur di sebelahnya Takeda agar lebih aman.
-----
Diana kembali digodain oleh pelanggan-pelanggan tersebut. Diana merespon mereka dengan tindakan seperti menampar, menuangkan air teh dan meninggalkan pelanggan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Destiny of Light and Darkness Magic" {End}
FantasyGenre : Fantasi, Adventure, Romance, School, Magic, Comedy. ------- Cerita berlatar Sekolah Sihir Rodesnia yang di mana setiap muridnya akan berlatih sihir sampai mereka mendapatkan Buku Sihir Grimoire mereka sendiri. Karakter utama di dalam cerita...