Happy Reading semua~
😊😊😊Hari pemanggilan Grimoire untuk murid-murid kelas dua dimulai hari ini. Pemanggilan itu ditempatkan di area lapangan sekolah agar para murid bisa lebih bebas saat memanggil Grimoire.
"Sekarang adalah waktunya untuk Upacara Pemanggilan Grimoire. Ini adalah ujian pertama kalian di kelas dua, sama seperti hari penting bagi penyihir saat mempunyai buku mantra Grimoire," jelas Guru Ifrit yang bertanggung jawab untuk pemanggilan Grimoire.
"Aku menunggu. Grimoire apa yah yang akan kaupanggil ...." ucap Leizi dengan nada ejekan. "Enyah kau." balas Diana yang sedikit kesal.
Pemanggilan Grimoire dimulai satu per satu dari semua murid.
"Grimoire angin, dia berhasil," puji murid lain yang melihat salah satu murid telah berhasil memanggil Grimoire.
"Apa aku bisa memanggil Grimoire yang indah?" lirih Nearl yang takut jika dia tidak bisa memanggil Grimoire-nya.
"Kalau dirimu, pasti Grimoire yang cantik nan hebat yang akan kaupanggil, Nearl," puji Ethan agar Nearl lebih percaya diri.
"Humf! Jelaslah!" balas Nearl dengan nada yang sedikit sombong.
"Grimoire itu disebut juga pencerminan dari tuannya. Misalnya, aku ...." ucap Ethan dengan nada bicara yang terdengar keren.
"Selanjutnya!" panggil Guru Ifrit untuk murid yang mau memanggil Grimoire.
"Aku ... Ethan M. Dranon, Mr. Ifrit. Perbolehkan aku memanggil Grimoire yang akan membuat diriku menjadi lebih hebat .... Dengan begitu, namu akan ...!" jelas Ethan yang meminta untuk memanggil Grimoire.
"Cukup bicaranya, silakan lakukan," tegur Guru Ifrit agar Ethan segera melakukan pemanggilannya.
"Permisi. Ehem! Hidup mencari petunjukmu, sang Burihelum, berikan aku Grimoire yang cocok pada Ethan Sang Craft Knight!" tutur Ethan yang tiba-tiba membuat sekolah bergetar.
"Jawablah panggilan suciku," sambung Ethan, di bawah Ethan terlihat seperti retakan lalu keluarlah Grimoire berwarna coklat yang terlihat kusam, Ethan terkejut saat melihat Grimoire-nya tidak seindah murid-murid yang lain.
Murid-murid yang lain, sudah selesai memanggil Grimoire-nya masing-masing. Beraneka ragam Grimoire yang terpanggil, Leizi memanggil Grimoire api yang terlihat sangat keren.
"Grimoire api milik Leizi sangat keren dan cantik!" puji murid-murid yang melihat Grimoire Leizi.
"Pada akhirnya kamu memanggil Grimoire yang cukup luar biasa, Ms. Leizi," puji Guru Ifrit yang melihat kehebatan Grimoire Leizi.
"Seperti nama keduaku, Leizi yang membara," Leizi yang memberi tahu nama keduanya.
"Lucunya, lihat, ini .... Itu .... Apa, hm ...." ucap para murid-murid yang mempamerkan Grimoire mereka. Ethan melihat Leizi memanggil Grimoire yang cukup keren membuatnya sedikit iri, tetapi, saat di lihat kembali Grimoire miliknya tidak begitu buruk.
"Eh, apa sudah semua?" tanya Guru Ifrit kepada murid-muridnya.
"Belum, masih ada Ms. Diana ...." jawab Leizi sembari memperhatikan kanan dan kiri untuk menemukan keberadaan Diana, Diana yang tidak bisa apa-apa hanya mencoba mengikuti pemanggilan Grimoire dengan tekad yang cukup kuat.
"Diana si nggak berguna tuh."
"Mau memanggil apa yah?"
"Mana mungkin bisa memanggil, paling meledek lagi," sindir murid-murid, tetapi Diana tidak menanggapi sindiran dari mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Destiny of Light and Darkness Magic" {End}
FantasyGenre : Fantasi, Adventure, Romance, School, Magic, Comedy. ------- Cerita berlatar Sekolah Sihir Rodesnia yang di mana setiap muridnya akan berlatih sihir sampai mereka mendapatkan Buku Sihir Grimoire mereka sendiri. Karakter utama di dalam cerita...