Chapter 25 : Perang Kerajaan Landorin

10 10 6
                                    

Happy Reading!!!
📖📖📖

Chapter sebelumnya, kita di ceritakan ternyata pengguna Grimoire Darkness sebelum Takeda berasal dari Indonesia dan senjatanya berupa keris.

Lalu Takeda akhirnya menemukan cara untuk pulang, namun ada saja halangan hati yang menunda kemauan Takeda.

Kemudian, LeeQuito menyatakan perang ke kerajaan Landorin.

-----

Diana yang masih di lapangan, dia belum bisa percaya atau tidak. Negeri yang di tempatkan Diana dan asal negerinya lahir akan memulai perang dengan negeri Wardan.

Dari belakangnya, Takeda memanggil dirinya. Ia baru saja diberitahu Guru Ifrit kalau Horizontal Moon akan ada dalam tiga hari dari sekarang. Guru Ifrit bilang padanya untuk terbang pada hari itu. Jika lancar, Takeda sukses kembali ke dunianya.

Tanggapan Diana kepada Takeda ialah sangat senang dan bersyukur Takeda bisa kembali ke dunianya. Diana mengharapkan kelancarannya tanpa ada halangan, lalu ia membalikkan tubuhnya.

Di lihat dari mukanya Takeda, ia merasa tidak suka dengan tanggapan Diana. Takeda yang sedang emosi pergi meninggalkan Diana sendirian. Diana kembali ingin melihat Takeda, namun Takeda telah menjauh.

"Ini kah yang dinamakan halangan?" Diana berkata lirih dengan mata yang berkaca-kaca.

-----

Berpindah ke kediaman Ratu Narian, di tempat tersebut sedang diadakan rapat besar-besaran karena di kerajaan mereka akan terjadi peperangan.

Salah satu bangsawan kelas tinggi meminta dikirimkan duta untuk bicara ke negeri Wardan. Namun, Jendral tidak menyetujui hal seperti itu karena lawannya bukanlah Wardan itu sendiri, melainkan pemberontak ialah LeeQuito yang sangat ingin menguasai dunia.

"Menyerah atau dihabisi. Atau malah melawan untuk dilibas habis!" gertak salah satu petinggi di sana.

Semua petinggi di sana saling melempar argumen yang membuat Sang Ratu hanya bisa diam. Tetapi, Putri Elsa anaknya tidak bisa tinggal diam. Putri Elsa menegaskan untuk tidak menyerah, jika menyerah sama saja kehilangan harga diri sebagai bangsawan yang lebih baik mati di pertempuran.

"Aku yang akan memimpin pasukan," tekad Putri Elsa. Lalu, Ratu Narian melihat anaknya yang sangat pemberani tersenyum, lalu menyetujui apa yang katakan anaknya.

-----

Malam hari, Takeda bersama dengan Fang sedang memandangi langit malam.

"Tiga hari lagi yah...?" Takeda berkata sembari melihat bulan.

"Khawatir?" tanya Fang.

"Siapa yang khawatir padanya?"

"Padanya? Maksudku adalah dunia ini."

"Kau tiba-tiba saja sih, tidak memerhatikan perasaanku." Takeda tersipu malu. Lalu, membawa Fang ke tempat tidurnya.

Diana tidak ada di kamar, karena sedang pergi rapat di aula sekolah. Takeda merasa kalau rapat itu terlalu larut malam untuk diadakan.

Di waktu yang bersamaan, kepala sekolah memberitahu ke murid-muridnya. Kerajaan Wardan ialah melawan pemberontak bernama LeeQuito, tidak bisa dihindari lagi.

Di bawah perintah langsung dari Putri Elsa, mereka mengumpulkan pasukan penyerang.

"Tuan putri di garis depan?!" terkejut Diana mendengar pernyataan dari kepala sekolah.

Murid-murid pada risau dengan peperangan ini, jika Landorin kalah bisa saja selanjutnya negeri asal mereka yang menjadi sasaran berikutnya.

Hari ini, sekolah sihir Rodesnia, di tutup sementara sampai pemberitahuan selanjutnya. Para murid langsung ingin mengamankan diri mereka sendiri dengan balik ke kampung halamannya masing.

"Destiny of Light and Darkness Magic" {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang