Happy Reading!!!
📖📖📖Takeda berjalan di lorong kamar, ia ingin ke kamar Diana untuk menanyakan tentang perjodohannya itu.
Dia melihat pintu dan ia berpikir kalau itu adalah pintu kamar Diana.
Tanpa mengetuk terlebih dahulu, ia asal masuk aja. Ia menghampiri tempat tidur kamar tersebut.
Ia memanggil nama Diana dengan nada lirih, Takeda memanggil namanya lagi untuk memastikan kalau yang tidur itu adalah Diana.
"Soal 'jodoh' yang dibicarakan tadi...," bisik Takeda.
Yang ia ajak bicara adalah adiknya Diana yang sedang setengah sadar dan setengah tidur.
Frani ternyata sedang bermimpi bertemu dengan Pangeran Transi. Di dalam mimpi itu, Pangeran Transi selalu ingin bersamanya dan ia menyesal karena telah membatalkan pertunangannya.
"Pangeranku! Aku juga ingin bersamamu!" Frani menangis bahagia.
Kembali ke dunia nyata, waktu berlalu sangat cepat. Ternyata di dunia nyata, Frani sudah memeluk Takeda yang ia anggap Pangeran Transi. Bisa dibilang kalau Frani sedang mengigau.
Takeda, ini lah kesukaannya. Di mana ia tiba-tiba dipeluk oleh perempuan cantik.
Lalu, Frani menjatuhkan dirinya. Jadi posisi mereka sekarang, Takeda di atasnya sembari dipeluk.
"Rambutnya wangi," lirih Takeda sembari memegang rambutnya.
Tak lama kemudian, Frani sudah pulih dari mengigaunya. Mereka berdua pun saling bertatapan mata.
"AAHHHH!!!" teriak mereka berdua, kemudian saling menjauh.
Padahal Takeda juga mau, tapi ia juga ikut teriak barusan. Betapa terkejutnya Frani melihat rakyat jelata berada di kamarnya, belum lagi tadi ia peluk.
Takeda memberitahu kalau ia salah masuk kamar. Ia bermaksud ingin meminta maaf dan permisi untuk pergi.
Namun, Frani tak akan membiarkan dia pergi begitu saja. Marahnya dia sangat mirip seperti Diana.
"Rakyat jelata yang lancang harus dihukum." Frani mengambil dua cambuk dan siap untuk menghukum Takeda.
"Ma-Maaf! Aku tidak akan mengulanginya lagi! Maafkan aku! Aku tidak akan mendekatimu lagi! Biarpun bisa juga, aku tidak akan mau...." Takeda berlutut kepadanya dengan nada yang sangat ketakutan.
"Barusan kau bilang apa?!" tanya Frani yang makin emosi.
"Ah! Aku salah bicara... anu... ah... maaf!" Takeda berteriak lalu tancap gas pergi dari sana.
Namun, saat ia mau keluar. Pintu tiba-tiba saja tertutup dan Takeda tak bisa kemana-mana, suara pecutan terdengar dari dalam.
~°~
Saphira terbangun, karena merasakan ada yang membuka pintu. Yang membuka pintu itu adalah Diana.
Dia masuk dengan raut wajah yang sangat sedih. Saphira bangun dari tidurnya dan duduk di atas kasur.
Diana perlahan mendekati Saphira, saat sudah dekat ia langsung memeluk Saphira sembari menangis.
Saphira menenangkan Diana dengan mengelus kepalanya. Sungguh kakak yang sangat perhatian.
~°°~
Di pagi hari, di balkon rumah.
Terlihat keluarga Vermelion sedang sarapan di tempat itu. Meraka sedang menunggu seseorang.
Orang itu datang dan langsung menanyakan keberadaan Diana.
Yang mereka tunggu adalah ayahnya Diana. Dia datang terlambat dari yang mereka janjikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Destiny of Light and Darkness Magic" {End}
FantasyGenre : Fantasi, Adventure, Romance, School, Magic, Comedy. ------- Cerita berlatar Sekolah Sihir Rodesnia yang di mana setiap muridnya akan berlatih sihir sampai mereka mendapatkan Buku Sihir Grimoire mereka sendiri. Karakter utama di dalam cerita...