Happy Reading!!!
📖📖📖Chapter sebelumnya, Diana, Takeda dan Ethan diberikan misi sangat penting. Misi itu adalah mengambil surat dari Kerajaan Wardan.
Mereka bukan hanya bertiga, Gravel kapten dari pasukan Pegasus. Turut ikut untuk mengawal mereka. Perjalanan mereka dimulai dan mereka baru saja tiba di Pelabuhan Onverharde Heuvel untuk berganti kendaraan udara.
-----
Saat mereka telah tiba di kota sekitar pelabuhan itu, mereka menjadi sorotan perhatian warga setempat. Gravel membawa Pegasus dan itu sangat gagah.
Gravel memutuskan untuk istirahat semalam di penginapan dan mulai berangkat lagi besok. Ethan menjawab Gravel, namun hanya Takeda yang diam saja. Diana memarahi Takeda untuk menjawab Gravel sebab itu tidak sopan.
"Tidak apa, Diana. Aku tidak mau sombong karena aku seorang bangsawan," ucap Gravel sembari menurunkan barang-barang dari Pegasus-nya.
Diana menghampiri Takeda yang sedang menurunkan barang. Ia memberitahu Takeda, Gravel menyebutnya tunangan hanya karena keputusan orang tuanya. Namun, Takeda tidak memperhatikan Diana.
"Kamu denger tidak, sih?" tanya Diana.
"Dia sombong, namun nampaknya dia bangsawan yang paling baik yang pernah kutemui. Orang baik, 'kan," puji Takeda sembari membelakangi Diana.
Sejak kecil Diana sangat mengagumi Gravel. Gravel kehilangan orang tuanya serta adik-adiknya dan dia berjuang keras untuk menjadi kapten ksatria sihir.
"Gravel tidak sepertimu...," ucap Diana.
Takeda kembali menatap muka Diana, membuat Diana sedikit takut. "Yah, kalau nyatanya begitu, rasanya aku tidak ikut juga tidak apa," ucap Takeda.
"Kau Grimoire-ku, jadi harus ikut!" bentak Takeda lalu berlari meninggalkan Takeda.
Takeda duduk di sekitar barang, ia terlihat sangat kebingungan.
"Kau ini, jatuh cinta pada Diana ya?" tanya Fang.
Namun, Takeda langsung tidak membenarkan yang diucapkan Fang. Diana kejam dan egois, kepribadian amburadul.
"Terus kenapa kau seperti depresi begitu?" tanya Fang.
"Harusnya aku tidak bilang aku akan melindunginya, aku berpikir itu sangat keren. Hanya itu saja," lirih Takeda.
-----
Malam hari, mereka sedang makan di ruang makan tempat penginapan tersebut. Gravel sangat takjub dengan kehebatan Diana yang memanggil Grimoire manusia. Diana kembali malu dengan pernyataan Gravel kepadanya.
Ethan makan sangat lahap, namun Takeda hanya diam melihat makanan di depannya.
"Kudengar kalian pernah duel. Takeda, apa benar kau baru pertama kali menggunakan pedang sihir?" tanya Gravel.
"Pedang sihir?" ucap Ethan.
"Aku mendapatkan informasi kamu menggunakan pedang yang membuat fisikmu menambah kuat," jelas Gravel. Namun, Takeda tidak memperdulikan penjelasan tersebut.
"Apa benar Diana menggunakan Gulungan Sihir lalu menyerang Golem dan kalian menangkap Sekte Sang Pasir Ambruk?" tanya Gravel.
"Benar sekali. Ternyata anda banyak tahu," ucap Takeda.
Karena posisinya sebagai ksatria sihir, ia mendengar semua informasi sampai mendetail.
"Bahkan sampai Grimoire rakyat jelata ini," ucap Diana yang membuat Takeda jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Destiny of Light and Darkness Magic" {End}
FantasyGenre : Fantasi, Adventure, Romance, School, Magic, Comedy. ------- Cerita berlatar Sekolah Sihir Rodesnia yang di mana setiap muridnya akan berlatih sihir sampai mereka mendapatkan Buku Sihir Grimoire mereka sendiri. Karakter utama di dalam cerita...