Pagi-pagi sekali mereka semua sudah berada di sekolah, tentu nya karna mereka Pengurus OSIS maka mereka harus bersedia mengurus semua keperluan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Pramuka ini agar berjalan dengan lancar.
"Semua nya udah lengkap kan?" Tanya Bu Ani menggunakan mic.
"Lengkap bu" jawab seluruh siswa kelas 10 & 11.
"Okey, semua sudah tau kan masuk bus mana kalo sudah tau langsung masuk ke bus yang sudah di siapkan, khusus untuk pengurus OSIS masuk ke bus 1 di bus 2 biar pak harto yang mendampingi" Tukas Bu Ani.
Diperjalanan menuju Coban Rondo, Yang seharus nya Anas duduk di sebelah Aden tetapi tergantikan dengan seseorang yang tadi pagi bersama Aden.
// Flashback on//
"Aden ini Dea, masih ingat kan sama dea?" Tanya Dea anak dari sahabat karib ibu nya Aden yang sedang bergelayut manja di tangan Aden.
"Hm"
"Kok kamu dingin sih den sekarang?"
"B aja"
"Den aku sekolah di sekolah mu loh sekarang dan hari ini hari pertama aku sekolah"
"Oh"
"Aku berangkat nya bareng kamu tau kata bude"
"Ga bisa, gue mau jemput cewek gue"
"Nggak bisa gitu dong den kan aku lebih penting dari cewek kamu"
"Ha? Lo lebih penting? Sadar woy dia itu pacar gue dan lo cuma temen gue"
Bentak Aden yang langsung meninggalkan Dea."ADEN GUE NGGAK MAU TAU BESOK PAGI GUE IKUT SAMA LO!!" teriak Dea dari ruang tamu.
"Liat aja nanti bakal gue singkirin tuh pacar nya Aden, enak aja gue dah berjuang masa dia yang dapat sih" ujar Dea dari dalam hati nya.
Pagi pagi sekali Dea langsung mengadu pada mama Aden agar Aden mau memberikan tumpangan kepada nya.
"Mas, itu si Dede mau nebeng sama kamu bisa kan?" Tanya mama Aden dengan senyum.
"Iya ma" jawab Aden pasal nya Aden tidak pernah menolak permintaan mama nya.
Di perjalanan menuju sekolah Dea terus terusan mengoceh dan itu membuat Aden tidak nyaman, tidak saat bersama Yori mau pun Anas.
"Nas, maafin gue ya nggak jadi jemput lo, aghhh kenapa sih gue jadi ngerasa bersalah gini, harus nya gue senang bisa jauh dari Anas" ujar Aden dari dalam hati nya.
Sesampai nya di sekolah Anas melihat Aden bersama seorang gadis berparas cantik, ya Anas akui gadis itu jauh lebih cantik dari nya, gadis itu nampak seperti sangat dekat dengan Aden, ada gelenyar aneh dari dalam hati nya bisa di bilang rasa cemburu kembali menikam hati nya.
//Flashback off//
"Nas, lo nggak papa?" Tanya Devan sambil merangkul Anas.
"Iya Anas nggak papa" jawab Anas dengan senyuman khas nya.
"PINEAPPLE" teriak Bagas sambil menghampiri Anas dan Devan.
"Eh, itu disuruh bangun tenda tuh jangan gibah mulu napa" Tegur Olin sambil membangun tenda.
"Tau nih si gas elpiji"
"Lah kenapa jadi gue Dev"
"Hahahaha yang di tegur itu Anas kok jadi kalian yang sewot" tawa Anas sambil menyandarkan kepalanya di dada devan tanpa sengaja.
"Lo itu trial sama siapa sih nas, bingung gue jadi nya" ujar Abram sambil lewat.
Anas yang mendengar hal itu langsung sadar dengan posisi nya dan Devan, ternyata kejadian itu dilihat oleh sepasang mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABULA AMORIS
RomanceFabula Amoris [On Going] Tiga tahun lalu saat semua nya baik baik saja dan tidak ada warna gelap di hati ini sehingga rasa itu hadir membuat semua nya hancur lebur dalam jurang harapan itu, terkadang semua yang kita harapkan tidak selalu menjadi ken...