"Mamah" panggil Anas. Mamah menoleh "Eh ini Anas nya loh den, kamu lanjutkan ini, mamah sama papah mau ke pasar beli bahan makanan sama susu Noe."
Anas langsung melanjutkan pekerjaan mamah yaitu memotong sayur.
"Mamah jalan sekarang ya, kalo mau keluar pintu nya dikunci." pesan mamah.
Setelah deruman mobil terdengar dari dalam baru lah Anas membuka pembicaraan kepada Aden.
"Papah tadi ngomong apa sama kamu?" tanya Anas. Aden pun menjawab pertanyaan yang di lontarkan Anas "Bastian"
"Oh..., Kalian bicarain soal Anas yang dulu pernah punya rasa sama Mas Bas kan?" tebak Anas dengan yakin.
"Hm, suka?"
"Suka apa dulu nih."
"Suka nggak sama ayam kecap nya"
"Mueheheheheh, Anas kira nanya Anas masih suka sama Mas bas atau nggak." kekeh Anas.
"Jawaban yang keluar dari mulut lo nggak ngejawab pertanyaan gue."
"Suka kok apalagi kalo pedes."
"Jangan kebanyakan makan pedes nas, nggak baik buat kesehatan, nanti maag lo kambuh"
"Ehh bentar- bentar, Aden tau dari mana Anas punya maag?" tanya Anas dengan wajah penuh selidik.
"Papah lo."
"Ihiyyy Aden perhatian nih ye sama Anas."
"Bisa nggak sehari aja jadi orang jangan ke-PD an."
"Tapi kenyataannya gitu kan."
"Terserah." Ujar Aden yang bergegas pulang.
"Kepala gue kok pusing sih" guam Aden dari dalam hati nya
"Ehhh mau kemana den, kok buru-buru?" tanya Anas yang langsung mengikuti Aden menuju ke halaman depan.
"Gue pulang duluan ya" pamit Aden yang sudah berada di motor nya.
"Kok pulang sih."
"Gue mau jalan-jalan sama Dea, Minggir!"
Anas menunjukkan wajah murung nya "Aden mau jalan-jalan sama Dea ya? Padahal hari ini Anas mau ngajak Aden jalan jalan ke JT 3, tapi kalo Aden mau--"
"Kepala gue sakit, gue mau pulang istirahat, nggak ada niat buat ketemu Dea justru gue benci hal ini nas, disaat moment dimana rasa risih itu udah terganti sama rasa nyaman, gue harus merasakan sakit ini lagi." Suara hati Aden.
"Mau jalan sama Dea, udah sana minggir, bacot lu!"
"Hmm iyaa maafin Anas ya karna udah bawel, hati hati Aden."
Tiba tiba saat Anas hendak masuk ke dalam rumah, handphone nya itu berdering.
Yori: Hallo
Anas: Iya ada apa Yori
Yori: gue sama Yori mau jemput lo, ini gue Olin
Anas: kemana?
Yori: Sehari kaga usah lelo bisa nggak sihh
Anas: Iya tunggu bentar Anas mau kunci pintu dulu
Yori: cepetan ya awas lo lama
Anas: iya ihh berisik, udah nih cepet jemput
Yori: ini mobil yang di sebrang rumah lo mobil siape nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
FABULA AMORIS
RomanceFabula Amoris [On Going] Tiga tahun lalu saat semua nya baik baik saja dan tidak ada warna gelap di hati ini sehingga rasa itu hadir membuat semua nya hancur lebur dalam jurang harapan itu, terkadang semua yang kita harapkan tidak selalu menjadi ken...