Part 24

33 6 1
                                    

"Kamu kenapa senyum senyum?" Tanya Bara sambil menggendong Anas ala piggyback, pasal nya Bara sudah telat ke kantor tapi Anas sangat lamban berjalan akhir nya ia memutuskan untuk menggendong Adik ipar nya yang seperti macan ini.

"Bwahahaahahaha dari tadi banyak banget yang ngira mas itu papah nya Anas."

Bara memutarkan mata nya malas "Albara Arsalan Dexter sabar!! Dia adik ipar lo! Kalo dia bukan adik ipar lo boleh deh tuh lo masukin kandang buaya," Guam Bara dari dalam hati nya.

"Cepetan masuk mobil," Ujar Bara.

Anas masuk ke dalam mobil sambil membawa daging kambing pesanan Dinda "Dah yok jalan."

Bara mengangguk dan melajukan mobilnya di perjalanan Anas kembali mengingat kejadian di taman sebelum ia pulang.

//Flashback on//
"Iya ada apa?"

"Gue mau minta maaf, gue tau gue salah, tapi jujur nas dalam hati gue yang terdalam gue nyuruh lo ngejauh dari gue karna gue sama Dea bakal di jodohin," ujar Aden sambil memegang tangan Anas dengan penuh kehangatan "Perlu lo ketahui Harapan lo yang waktu itu udah terkabulkan tepat dimana gue ngerasa kenapa setiap lo sama orang lain gue nggak Ikhlas," imbuh Aden sambil kembali memegang kepalanya yang sedikit terasa pening.

"Nas? Lo mau kan maafin gue?" Tanya Aden.

Anas mengangguk kecil, sungguh ia sangat gugup saat ini "Kalo gitu Anas pulang duluan ya."

"Nas!" Panggil Aden.

"BISA NGGAK AJARIN ADEN YANG KASAR, GENGSIAN, EGOIS, DINGIN, KERAS KEPALA INI JADI ADEN YANG BARU?" pinta Aden sambil menatap Anas dengan wajah yang penuh harapan.

Anas mencoba mencari kebohongan di dalam mata Aden tapi kebohongan itu tidak Anas temukan yang kini Anas temukan adalah sebuah ketulusan, Anas mengangguk kecil dan berlari pulang kerumahnya.

Aden yang melihat hal itu sangat bersyukur karna gadis yang pernah ia perlakukan kasar kini mau menjadi bagian dari lembaran baru nya di tahun ajaran baru (kayak kurikulum sekolah ya bund😂)
// Flashback off//

"Yey dah sampe, mas bara turunin barang ya, btw maaciw ya mas bara dah kasih Anas duit buat ganti rugi muka Anas yang di gambarin jadi babi karna ulah anak kacang nya mas," dengus Anas.

Bara mengulang kembali kata kata Anas menggunakan gaya suara Anas"Mas bara turunin barang, maaciw ya mas duit nya, nyenyenye."

Anas menahan tawa nya dan meninggalkan bara sendirian di luar rumah.

"MAMAH! MBAK DINDA! PAPAH! NOE!"

"Kenapa nas? Kok kamu teriak teriak, pesanan daging sapi nya mana nas?" Tanya Dinda.

Lalu ide jahil muncul di dalam pikiran Anas "Hiks hikss sakit banget mbak kepalanya Anas habis di jitak sama Mas bara."

"Beneran kamu di jitak sama bara? Kok dia berani ngejitak kamu!? " Bentak Dinda.

"Kok mbak Dinda marah nya sama Anas, kan harus nya sama mas bara," gerutu Anas yang merasa kejahilan nya tidak berhasil.

"Kamu tuh kalo mau jahil pikir pikir dua kali nas cari alasan yang logis gimana mbak nggak marah sama kamu orang yang kamu fitnah aja selama tiga tahun nikah sama mbak nggak pernah marah nas, gimana dia mau ngejitak kamu, lagian dia nggak berani mukul kamu,dia aja kalo mbak marah cuma diem doang," jelas Dinda.

"Nih Din daging kambing nya, mas mau ke kantor kalo si tuyul ini gangguin kamu bilang aja ke mas," ujar Bara sewot.

"Kok mas bara jadi Sewot gitu? Mau berantem bilang!?" Tantang Anas.

FABULA AMORIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang