Prolog

503 35 4
                                    

•••

"Kak Feb, makasih ya udah bantuin Yoan. Ini udah ketiga kalinya sejak Kak Febrian bantuin Yoan angkat buku-buku ke perpus." Yoan tersenyum dengan berseri-seri sambil melihat Febrian tampak fokus menyusun buku-buku ke rak yang tersedia.

"Sama-sama. Yoan enggak usah sungkan sama gue. Gue balik dulu ya, kalau ada apa-apa panggil gue aja. Bye Yo," ucap Febrian sambil menepuk kepala Yoan. Ia lalu keluar perpustakaan dengan terburu-buru.

Setelah kepergian Febrian, Yoan tidak bisa menahan senyumannya dan kini gadis bertubuh pendek itu merasakan pipinya memanas. Yoan berteriak kegirangan namun ia memelankan suaranya ketika ia sadar bahwa ia berada di perpustakaan.

"Kak Yo!"

Yoan memutar bola matanya malas setelah ia mengenali suara orang yang berteriak kepadanya itu.

"Kenapa sih Jona?" tanyanya dengan sabar.

"Bucin aja terus. Lupa kalau punya adek?" Jona mendengus dan kemudian mengaduh kesakitan karena Yoan memukul kepalanya.

"Aduh, sakit Kak Yo. Lo enggak tahu ya tangan lo kalau mukul sakitnya sampe ke pembuluh darah, berlapis-lapis, sampai ke pergelangan kaki."

Yoan melongo. "Apaan sih? Lebay banget. Tau ah, gue mau pergi makan siang sama Satria. Mau ikut gak?" tanya Yoan yang terlebih dahulu pergi meninggalkan Jona.

"Ikut, tapi Kak Yoyo bayarin ya," ucap Jona sambil menyusul kakaknya itu.

Yoan menghentikan langkahnya membuat Jona yang berjalan di belakangnya ikut berhenti dan terkejut ketika Yoan berbalik dan menatap tajam ke arahnya.

"Emang kemana semua uang lo? Semalam, gue udah kasih dua ratus ribu. Dikemanain semua uangnya?" tanya Yoan serius.

Jona menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Habis dipake beli sepatu buatan lokal yang Jona sukai itu, Kak Yo. Please, jangan marahin Jona."

Yoan menahan dirinya untuk tidak melayangkan ponsel miliknya ke kepala Jona. Tangannya juga tidak bisa memukul karena tiba-tiba ia merasa sakit. Akhirnya, Yoan pun hanya bisa pasrah dan menghela nafas saja melihat kelakuan Jona.

"Maafin gue, Kak Yo!" seru Jona kepada Yoan tetapi diacuhkan gadis itu.

Yoan memilih meninggalkan Jona karena ia ingin makan siang bersama Satria, teman sebangkunya. Yoan menyesal karena ia tidak makan pagi tadi. Sekarang, perutnya terasa sakit.

•••

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang