6. Keciduk Satria

101 19 0
                                    

•••

"Jen, Jona dah sampe tuh," tunjuk Nana ke arah seorang cowok berpakaian serba hitam dengan kaki jenjangnya. Jeno mengangguk dan keduanya menemui Jona.

"Datang juga lo. Gimana? Ketahuan Bang Satria gak?" tanya Jeno sambil bertos ria khas anak laki-laki dengan Jona. Diikuti oleh Nana juga.

Jona menggeleng. "Katanya ada yang mau tanding sama gue. Siapa?" tanya Jona dengan serius sambil memperhatikan sekelilingnya yang begitu ramai.

"Anak sekolah sebelah. Prize nya juga lumayan," ucap Jeno. Ketiganya berjalan menuju ke dekat ramainya orang dan berdiri paling depan untuk menyaksikan anggota-anggota yang sedang balapan dengan geng motor yang lain.

"Jona," panggil seorang cowok.

Jona, Nana, dan Jeno sama-sama menoleh ke belakang. Jona begitu terkejut melihat sosok Febrian. Ternyata Febrian adalah anggota geng motor sekolah juga. Febrian tersenyum dan bersalaman dengan Jona.

"Lo anggota juga?" tanya Febrian. Cowok itu tampak tampan dengan pakaian serba hitamnya.

"Iya, Bang. Abang juga? Kok gue enggak tahu?" tanya Jona bingung.

"Masa lo enggak tahu sih, Jon? Bang Febrian menjabat jadi wakilnya Bang Sian lagi," jawab Nana sambil bersalaman juga dengan Febrian.

Sian adalah ketua geng motor sekolah yang amat terkenal. Meskipun dia sudah kuliah, ia masih menjabat sebagai ketua geng motor yang ada di SMA SRIWIJAYA. Ia dikenal orang yang tegas dan bijaksana.

"Yoan tahu lo ikut beginian?" tanya Febrian.

Jona menggeleng. "Enggak, tapi Bang Febrian tolong rahasiain ini dari Kak Yoan ya. Nanti gue dikeluarin dari rumah," ucap Jona seperti anak kecil yang ketakutan.

"Yoan? Yoan siapa?" tanya Nana.

"Halo! Sori guys gue terlambat."

Tiba-tiba, Renan datang dengan ngos-ngosan akibat berlari. Ia lalu bersalaman dengan Febrian dan ketiga temannya yang lain. Jona bersyukur kalau Renan datang dan Nana tidak bertanya lebih jauh lagi tentang kakaknya, Yoan.

"Yaudah, kita mulai aja sekarang," ajak Jeno.

Di tempat lain, tepatnya di rumah Yoan, Satria tidak bisa tidur dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Setelah ia melihat Jona pergi secara diam-diam dari rumah, ia berpikir keras apa yang dilakukan Jona malam-malam begini?

Satria mengambil air putih dari dapur dan membawanya ke atas. Namun, sebelum Satria masuk ke dalam kamarnya, ia mendengar suara seperti orang yang jatuh.

"ADUH!"

Satria sontak melihat ke belakang. Ia lalu berjalan ke arah kamar Yoan karena ia mendengar suara gadis itu yang mengaduh. Satria menempelkan telinganya ke pintu. Lalu, diketoknya sekali.

"Yo, are you okay ?" tanya cowok yang pernah tinggal di Kanada itu.

Tidak ada balasan. Satria pun memutuskan membuka pintu kamar Yoan. Ia bisa melihat Yoan terjatuh dari tempat tidurnya. Namun, badannya ditutupi oleh selimut putih tebal seperti ulat.

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang